KUNINGAN - Tim Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang, sengaja didatangkan oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Tina Wiryawati, ke Desa Karangkamulyan, Kecamatan Ciawigebang, pada Rabu (10/03/2021) kemarin. Kedatangan Tim STIEPARI Semarang ini sebagai bentuk fasilitasi dari Aleg Partai Gerindra itu untuk membantu pengembangan potensi desa guna mencapai Desa Karangkamulyan sebagai desa wisata yang mandiri.
Koordinator Tim STIEPARI Semarang, Pranoto, menyampaikan pada kuninganreligi.com usai kegiatan pemaparan di Aula Desa Karangkamulyan, Rabu (11/03).
Upaya untuk mewujudkan Desa yang mandiri, kata Pranoto, tidak hanya bertumpu pada modal besar.
"Tapi juga memang harus memiliki konsep yang matang dan bisa membangun kerjasama secara terorganisir, "ujar Pranoto.
Pihaknya dalam kesempatan tersebut, memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait berbagai upaya yang harus lebih dulu dibangun, sebelum mencapai cita-cita mewujudkan desa wisata yang mandiri.
"Setidaknya ada dua hal penting yang perlu dibangun dan ditanamkan dulu kesadarannya pada masyarakat. Pertama, adalah konsep pelestarian yaitu melestarikan semua sumber daya yang ada, baik alam, budaya dan buatan, khususnya kearifan lokal," katanya.
PMB FAHUTAN UNIKU KLIK DI SINI
![]() |
Kampus Fahutan Uniku |
Kedua, imbuhnya, adalah pemanfaatan, yakni dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk pariwisata, agar bisa meningkakan perekonomian masyarakat desa.
"Banyak desa yang ingin menjadi desa wisata hanya melihat potensi untuk mendapatkan proyek dan anggaran yang besar. Hal itu jangan jadi tujuan utama, jika dua konsep tadi berjalan, ini akan terwujud dengan sendirinya, " terang Pranoto.
Seperti cita-cita yang dimiliki Desa Karangkamulyan, katanya, agar bisa menarik orang berkunjung jika nanti ada daya tarik wisata, masyarakat harus jeli mempromosikan potensi dan keunikan atau ciri khas yang bisa di jadikan magnet atau daya tarik wisata.
"Jangan lupa, lihat dan inventarisir juga permasalahan apa saja yang ada di Desa. Karena dengan adanya permasalahan maka ini menjadi potensi masyarakat dan perangkat Desa untuk duduk bersama-sama mengambil langkah-langkah atau program yang solutif," bebernya.
Hal terpenting dalam merintis Desa Wisata adalah adanya partisipasi dari seluruh masyarakat desa. Kemudian, perlu adanya kekompakan antara masyarakat, perangkat Desa, kelembagaan atau kelompok lain-lain yang ada di Desa termasuk BUMDes sesuai dengan tupoksinya.
"Upaya-upaya yang dilakukan ini juga harus berkelanjutan (Sustainable Development). Jangan membangun tanpa konsep dan hanya bisa dinikmati dalam sesaat dan setelah itu tidak ada inovasi dan kreasi," tandas Pranoto.
Ia juga menambahkan perlunya ada tema dan branding yang sesuai dengan atraksi utama desa agar konsep wisata desa bisa memiliki ciri khas yang membedakan.
" Terakhir, selalu melakukan rembuk/ kumpul antar semua lembaga maupun perangkat desa untuk mencari solusi bersama supaya saling terbuka serta memiliki prinsip gotong royong,” tandas Pranoto. (Nars)