Expo Bunda Menyapa Diwarnai Penghargaan Pelaksanaan Penggunaan Pangan Pituin - Kuningan Religi

Breaking



Kamis, 24 Desember 2020

Expo Bunda Menyapa Diwarnai Penghargaan Pelaksanaan Penggunaan Pangan Pituin


KUNINGAN - Acara Expo Bunda Menyapa dan Pemberian Hadiah Penggunaan Pangan Pituin (Pangan Lokal) Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan Tahun 2020 di Halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, pada Selasa (22/12/2020) kemarin dihadiri Bupati Kuningan,  H Acep Purnama.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati didampingi Istri yang sekaligus Ketua TP PKK Kuningan, Hj Ika Rahmatika Acep Purnama, memberikan beberapa penghargaan dan hadiah kepada Kelompok Wanita Tani (KWT), SKPD dan Pemdes yang telah melaksanakan penggunaan pangan lokal/pangan pituin dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.

Untuk nominasi penilaian kegiatan bunda menyapa juara 1 KWT Dandan Wangi Desa Jalatrang Cilebah, juara 2 KWT Tani Mukti Desa Sumur Wiru, juara 3 KWT Mekar Mulya Desa Sindangjawa.


Sedangkan, nominasi KRDL, juara1 KWT Mekar Mulya Desa Sindangjawa, juara 2 KWT Melati Desa Cikadu, juara 3 KWT Citrana Jaya Desa Nanggelangjaya.

Kemudian, dalam pelaksanaan Peraturan Bupati No. 30 Tahun 2017 tentang pelaksanaan pangan pituin di lingkungan pemerintah daerah, juara 1 Badan Pengelolaan Keuangana Asset Daerah, juara 2 Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kuningan, serta juara 3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan

Menindak lanjuti peraturan tentang penggunaan pangan lokal/pangan pituin, tim pemantau telah melakukan kembali monitoring/penilaian terhadap OPD/SKPD yang layak mendapat hadiah. Adapun OPD/SKPD berdasarkan hasil penilaian yaitu, BPKAD, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Lingkungan Hidup, Bappeda dan Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata.

Terakhir untuk pengolahan hasil dari tanaman sayuran, juara 1 Desa Cikadu Kecamatan Nusaherang, juara 2 Desa Nangka Kecamatan Kadugede, juara 3 Desa Sumurwuri Kecamatan Cibeureum.

Dalam agenda tersebut, Bupati Acep mengatakan bahwa ketahanan pangan nasional di antaranya adalah dengan memberdayakan potensi pangan lokal yang dimiliki masing-masing daerah. 



"Ketahanan pangan merupakan konsep yang multidimensi meliputi mata rantai sistem pangan dan gizi, mulai dari produksi (ketersediaan), distribusi, konsumsi, dan status gizi," papar Acep.

Menurutnya, kondisi pangan lokal pun menjadi isu global bahkan petani di berbagai belahan dunia kini sedang menuntut adanya kemandirian pangan. Selebihnya salah satu regulasi untuk non pangan dengan adanya Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2017 tentang Peraturan Pangan Pituin Penggunaan (Pangan Lokal) di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan.

“Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada OPD/SKPD, KWT/Desa yang telah meraih piagam penghargaan dan hadiah. Tolong tingkatkan pemanfaatan, jumlah/volume pangan lokal, rutinitas pesanan dan kerjasama dengan para KWTI pengolah pangan kepada yang mendapat apresiasi tentu lokal.” ujar Bupati.

Di tempat sama, Ketua TP PKK Kuningan, Hj Ika Rahmatika, mengungkapkan, Expo bunda menyapa ini, memiliki makna penting dan merupakan salah satu upaya untuk semakin mengintensifkan pemberdayaan pemanfaatan lahan pekarangan dengan prinsip tanam, petik, olah dan jual, tanaman yang ditanamkan dipekarangan adalah jenis tanaman panganetan lokal diangan upaya jenis tanaman panganetan lokal. 


“Pekarangan di Kabupaten Kuningan kurang lebih 10 ribu hektar umumnya belum dimanfaatkan secara maksimal. Kita tahu pekarangan ini adalah sumber gizi keluarga. Pada tahun ini kita melaksakan kegiatan di 10 desa dan 10 kecamatan yang sudah memanfaatkan lahan pekarangan," sebut Ika.

Pelaksanaan kegiatan tersebut diawali pada bulan Maret 2020 bertempat di Kecamatan Cidahu. Meski di masa pandemi, adanya penilaian ini mendapat sambutan antusias dari warga.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kuningan, BPKAD, kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, kepala Dinas Lingkungan Hidup, BAPPEDA, para camat di wilayah program bunda menyapa dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). (Nars/Rilis)