Perburuan Ajag Dimulai, Sarang Predator Ternak Ini Sudah Diidentifikasi - Kuningan Religi

Breaking



Kamis, 24 Desember 2020

Perburuan Ajag Dimulai, Sarang Predator Ternak Ini Sudah Diidentifikasi

KUNINGAN - Langkah perburuan terhadap hewan pemangsa puluhan ternak misterius di Kecamatan Cibingbin sudah mulai dilakukan. Pada Kamis (24/12/2020) siang, rombongan anggota Perbakin Kuningan, BPBD Kuningan dan aparat kepolisian yang langsung dipimpin oleh Kapolres Kuningan, AKBP Lukman SD Malik, turun ke lokasi di sekitar Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin untuk melakukan pemetaan lokasi perburuan hewan liar ini.

Kalak BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa rombongan mulai melakukan pemetaan wilayah hingga identifikasi lokasi sarang hewan liar yang jadi pemangsa ternak, dengan berbekal informasi dari warga setempat.



"Tadi Pak Kapolres, bersama Perbakin dan  BPBD sudah mapping ke lapangan. Sementara sarang anjing/hewan pemangsa  sudah diidentifikasi lokasinya, atas info warga," sebut Indra melalui sambungan seluler.

Ia menambahkan bahwa langkah selanjutnya adalah akan dilakukan perburuan/pengintaian di lokasi sarang yang sudah diidentifikasi titiknya tersebut.

"Mulai Hari Sabtu (26/12) sampai Senin (28/12), rencananya, kita akan lakukan pengintaian dan perburuan bersama, " ujarnya.


Terpisah, kabar tertembaknya dua ekor anjing pemangsa yang kemarin sempat dilaporkan ke Bupati Kuningan ternyata didapatkan informasi lain.

Warga Cibingbin, Aris Bobby, Kamis siang menerangkan bahwa yang tertembak itu bukanlah anjing hutan pemangsa, melainkan anjing milik warga.

Baca juga:

DORR! Dua Ekor Biang Pemangsa Ternak di Cibingbin Ditembak | Kerugian Capai Rp 160 Juta Lebih

"Jadi ceritanya anjing itu sedang menjaga kandang dan menjadi sasaran tembak. Yang punya anjing malah sempat mencari-cari anjingnya yang hilang. Akhirnya ditemukan di kandang dalam kondisi mati tertembak, " ujarnya.

Sebelumnya, kabar tertembaknya hewan pemangsa ternak milik warga sempat dibenarkan Bupati Kuningan, Acep Purnama, Rabu (23/12) sore. Bahkan, Acep mengatakan hal itu saat wawancara yang disiarkan TV nasional.



Selama lebih dari 20 hari kejadian kematian hewan ternak secara massal dan misterius di beberapa desa di Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan telah memakan korban 72 ekor kambing dan satu ekor anak sapi. (Nars)