KUNINGAN - Sesuai misinya, organisasi penggiat kelestarian lingkungan hidup di Kabupaten Kuningan, DPD Gerakan Masyarakat (Gema) Jabar Hejo, terus berkiprah untuk mengedukasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan dan hutan. Salah satunya adalah melalui kegiatan revitalisasi kawasan resapan dan mata air di beberapa lokasi rawan bencana longsor dan kekeringan.
Seperti yang terlihat pada Rabu (23/12/2020), di Blok Puncak Manik Desa Ciangir, Kecamatan Cibingbin, puluhan warga nampak semangat mengikuti gerakan penanaman 1.000 bibit pohon yamg diinisiasi oleh para pengurus DPD Gema Jabar Hejo Kuningan ini.
Di daerah seluas 3.000 meter persegi yang merupakan lahan rawan longsor itu, mereka tanami beberapa jenis bibit tanaman hutan, seperti Gmelina, Akasia, Sukun, Kihujan, dan tanan keras lainnya dengan jumlah 1.000 batang.
"Kebetulan Bulan Desember ini merupakan bulan menanam pohon. Sebab di Bulan Desember ini, intensitas hujan cukup untuk menjaga bibit tetap hidup dan tumbuh saat ditanam. Maka kami melakukan gerakan ini untuk menjaga daerah sekitar dari bencana," papar Ketua DPD GJH Kuningan, Daeng Ali pada KR di lokasi.
Menurutnya, menjaga lingkungan dan hutan bukanlah sebuah acara untuk seremonial saja, tapi memang diperlukan kesabaran dan hati yang tulus saat bergerak.
"Karena menanam bukan cuman seremonial saja tapi memang ini harus tertanam dalam jiwa demi menjaga kelestarian alam dan lingkungan," imbuhnya.
Bahkan, tak hanya pada para orangtua, semangat untuk melestarikan alam dan hutan ini, kata Ali, juga harus dikenalkan sejak dini pada genetasi muda dan anak-anak. Agar ke depannya, saat para orangtua sudah tidak ada, akan ada penerus untuk menjaga alam ini tetap hijau dan lestari.
Dan memang, dalam kegiatan tersebut, nampak juga terlibat beberapa relawan dari mahasiswa, pelajar dan anak-anak.
"Selain melakukan revitalisasi mata air, kita juga mengedukasi masyarakat agar menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke daerah sekitar aliran sungai. Karena sampah-sampah tersebut juga bisa jadi penyebab bencana dan polusi alam," tandasnya.
Penanganan sampah tersebut, ujarnya, bisa melalui upaya pengolahan, pemilahan sampah dengan sistem 3R, Re-use (penggunaan kembali), Reduce (pengurangan), dan Recycle (daur ulang).
"Ke depan kita akan terus mengedukasi hal ini, menularkan virus cinta lingkungan ini pada masyarakat," ucapnya.
Sementara, Wakil Bupati Kuningan, M Ridho Suganda, usai ikut melakukan penanaman bibit pohon, mengaku bangga atas inisiasi gerakan penghijuaan DPD GJH Kuningan.
Ia menyampaikan, kegiatan tersebut menjadi menjadi contoh bagi komponen masyarakat lainnya, sebagai upaya menjaga alam tetap lestari.
"Apalagi, Kuningan kan dikenal dengan Kabupaten Konservasinya, ya. Ini harapan dari pemerintah daerah. Karena penanaman yang sedang kita laksanakan juga merupakan langkah, upaya untuk memperbaiki jalur yang terkena longsor, Desa Ciangir, " jelas Edo, sapaan Wakil Bupati Kuningan.
Pihaknya mengucapkan terima kasih atas kepedulian semua pihak pada alam Kuningan. Terutama pada pihak yang telah mendukung terlaksananya kegitaan tersebut.
"Ya kita ucapkan terima kasih pada Ibu Dewan Sri Lelasari dan juga seluruh perangkat desa, ada Pak Kepala KCD Hutbun Wilayah VIII Jabar dan Pak ADM Perhutani KPH Kuningan ada juga Kepala Dinas LH, bahkan ada peserta dari luar kota juga," tambahnya.
Edo berharap, semuanya bisa terus menggalakkan penghijauan ini di semua wilayah dan semua desa yang diperlukan (Nars)