KUNINGAN - Bupati Kuningan, H Acep Purnama, mengklarifikasi terkait ungkapan kata laknat yang dilontarkannya dalam pidatonya saat berbicara di forum penguatan Tim Akar Rumput untuk pemenangan Capres nomor 01, Jokowi-Maruf Amin.
Cuplikan video tersebut, banyak mendapat cibiran masyarakat dan netizen. Mereka menilai sebagai sosok pimpinan di daerah, Acep tidak sepantasnya melontarkan kata laknat tersebut.
Pada Ahad (17/02/2019), bertempat di ruang kerjanya, Bupati Acep di depan para awak media, mengakui dengan lapang dada, bahwa ungkapan kata laknat yang diucapkannya, seperti dalam video tersebut, adalah murni datang dari kekhilafannya.
" Saya sebenarnya tidak ingin mengatakan kata itu, namun mungkin karena keseleo lidah, dan itu diluar sadar saya, tiba-tiba terlontar kata laknat, " terang Acep didampingi Kabag Humas, Wahyu Hidayah.
Klarifikasi yang diadakannya hari ini, ujarnya, adalah bertujuan demi menjaga kondusifitas daerah sehubungan dengan semakin dekatnya pesta demokrasi.
" Sebagai kader partai saya diberi tugas oleh partai, untuk ikut menyukseskan dan tentunya pada salah satu paslon Capres/Cawapres yang diusung oleh partai saya. Di sisi lain, sebagai kepala daerah saya juga dituntut menyukseskan jalannya pesta demokrasi agar berjalan kondusif. Kedua peran tersebut, Alhamdulillah bisa saya laksanakan dengan baik, dengan membagi waktu antara hari kerja dan libur, " paparnya.
Namun, tambahnya, apa yang dilakukannya tidak semuanya berjalan mulus, contohnya kemarin, ketika dirinya diundang di salah satu acara tim sukses pemenangan Paslon 01.
" Sebagai kadet partai Saya wajib hadir dan memfasilitasi agenda tersebut. Serta untuk membetikan arahan dan sambutan. Saat itu saya harus memotivasi tim agar semangat dan optimis, saking semangatnya saya menggambarkan kesuksesan pemerintah pusat dalam membangun daerah," beber Acep.
Salah satunya, ucapnya, adalah digulirkannya anggaran keuangan ke desa-desa, atas kebijakan presiden.
" Saat menjelaskan hal itulah terjadi suatu trouble, yang bukan atas dasar kesengajaan, karena khilaf dan keseleo lidah saya mengucapkan kata-kata yang mungkin bisa saja menyinggung salah satu kelompok, " tuturnya.
Tadinya, kata Acep yang juga berani bersumpah, kata yang akan dilontarkannya adalah kata "Terlalu", bukan kata laknat. Namun karena Ia juga tidak tahu ada bisikan dari mana, tiba-tiba saja terucap kata laknat.
Pihaknya mengaku telah menghubungi beberapa pihak yang mungkin akan tersinggung atas lontaran kata laknat tersebut. Salah satunya adalah pihak organisasi aparat desa, Apdesi. Bahkan Acep juga telah membuat surat permohonan maaf yang ditandatanganinya, kepada ogranisasi aparat desa tersebut.
Adapun kepada pihak yang membuat dan menyebarkan video, Acep memandang mungkin tujuannya hanya untuk kebaikan. Dirinya tidak akan mempermasalahkan hal itu, apalagi menindaklanjuti ke jalur hukum.
Ditanya kesiapannya jika diminta keterangan oleh Bawaslu terkait masalah ini, Axep mengaku akan mengikuti semua proses yang dijalankan Bawaslu dalam menjalankan tugasnya. (Nars/Ries)