![]() |
Spanduk yang dipasang warga pada pintu masuk Balai Desa Karangbaru |
KUNINGAN - Pasca Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang dihadiri ratusan warga Desa Karangbaru, Kecamatan Ciwaru, Kamis (09/03) lalu, kondisi ketegangan antara warga dan Kades bukannya mereda, ternyata masih menyimpan bara dalam sekam.
Komitmen Sang Kades yang berucap mau mengundurkan diri, akibat dinilai tidak bisa memimpin dan dituding banyak merugikan warga dalam pengelolaan keuangan desa, rupanya tidak juga dilaksanakan.
Bahkan, menurut Agus, warga setempat, Kades Karangbaru yang semula bersedia mundur, akhirnya batal untuk menyatakan mundur dari jabatannya ini.
"Ya malam ini, warga kembali bergerak melakukan aksi. Kita menyegel balai desa dengan spanduk," kata Agus saat dikonfirmasi, Selasa (21/03/2023) malam.
Pada spanduk yang ditempel di pintu masuk balai desa tersebut ada tulisan " Bale Disegel Tanpa Batas Waktu oleh Masyarakat".
Selain itu, hingga berita ini ditulis, ratusan warga Desa Karangbaru sedang berada di jalan depan rumah kepala desa setempat.
Mereka menunggu Kades untuk keluar dan menyatakan mundur dari jabatannya di hadapan warga.
"Iya sekarang sedang di depan rumah Kades, Kang. Kita tetap menuntut Kades Karangbaru untuk mundur dari jabatannya," tegas Agus, diamini Wandi, tokoh pemuda setempat.
Kabar terbaru, imbuhnya, Kades Andi, ternyata sudah mencabut surat pernyataan pengunduran dirinya dari jabatan kades.
"Keterangan tersebut dari kuasa hukum kades, Senin kemarin," ujarnya.
Padahal, imbuhnya, surat pernyataan pengunduran diri Kades Karangbaru sudah diterima pihak DPRD Kuningan dan Bupati beberapa waktu lalu.
Berdasarkan informasi, alasan kades Andi mencabut surat pernyataan pengunduran diri ini, karena saat dirinya membuat pernyataan tersebut ada dalam tekanan dan paksaan warga.
Sebelumnya diberitakan, Desa Karangbaru, Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan diguncang oleh aksi protes warga yang menuntut Kepala Desa setempat mundur dari jabatannya. Aksi protes tersebut berujung digelarnya Musyawarah Desa Khusus pada Kamis (09/03/2023) siang.
Menurut Wakil Ketua Karang Taruna setempat, Wandi, ratusan warga Desa Karangbaru merasa tidak puas dengan kepemimpinan Kepala Desa saat ini, karena diduga Kades tidak memberikan hak-hak keuangan kepada beberapa aparat desa dan memotong dana bansos yang menjadi hak masyarakat desa.
"Jumlah warga yang hadir pada Musdesus ini ada sekira 500 orang. Musdesus berlangsung di Kantor Desa Karangbaru," ujarnya.
Dalam aksinya kemarin, warga membentangkan spanduk bertuliskan "Kuwu Turun Segera". Tulisan berwarna merah pada kain putih tersebut dipajang di depan gedung Kantor Pemdes setempat.
Sejumlah warga menuding Kepala Desa telah melakukan tindakan yang merugikan aparat desa dan masyarakat. Beberapa aparat desa dikabarkan tidak mendapatkan hak-hak keuangan yang seharusnya diberikan oleh Kepala Desa, seperti honor untuk beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan. Selain itu, warga juga mengaku bahwa penyaluran Bantuan Langsung Tunai dan pengelolaan dana desa juga bermasalah.
Sementara itu, Kepala Desa Karangbaru, saat digelarnya Musyawarah Desa Khusus, sempat mengelak dituding telah melanggar aturan terkait penyaluran BLT dan dana desa.
Ia mengatakan bahwa selama menjabat sebagai Kepala Desa, ia selalu menjalankan tugas dengan baik dan tidak pernah melakukan tindakan yang merugikan.
Meski begitu, Kades Karang Baru ini disebutkan legowo dan bersedia mundur dari jabatannya. (Nars)