Bantu Pendampingan Psikososial Trauma Healing Pasca Gempa, Tim Ke-4 BPBD Kabupaten Kuningan Berangkat ke Cianjur - Kuningan Religi

Breaking



Senin, 05 Desember 2022

Bantu Pendampingan Psikososial Trauma Healing Pasca Gempa, Tim Ke-4 BPBD Kabupaten Kuningan Berangkat ke Cianjur

Tim keempat BPBD Kuningan diberangkatkan ke Cianjur untuk membantu posko tanggap darurat kebencanaan pasca gempa bumi

KUNINGAN - Jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan terus menerus menurunkan personel mereka untuk membantu korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur.


Hingga pekan ke-2 Bulan Desember 2022 ini sudah diberangkatkan 4 Tim ke Cianjur. Selain menyalurkan bantuan logistik, Tim BPBD Kuningan juga ikut bersama para relawan lainnya membantu penguatan posko tanggap darurat kebencanaan di sana.



Tepat di peringatan Hari Relawan Internasional, Senin (05/12/2022) BPBD Kabupaten Kuningan mengirimkan tim ke-4 mereka untuk membantu penguatan posko tanggap darurat kebencanaan pasca gempa Cianjur.


"Selain itu, pada tim yang diberangkatkan ini juga terdapat personel sebanyak 8 orang   sebagai Pendamping Layanan Psikososial Trauma Healing Kabupaten Kuningan untuk masyarakat terdampak bencana di Kabupaten Cianjur," ucap Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, kepada Kuningan Religi, Senin pagi.


Ditambahkannya, tim keempat ini akan berada di Cianjur hingga Jum'at (9/12/2022) nanti.


Tim BPBD Kuningan juga membawa sejumlah logistik bantuan untuk warga Cianjur. Diantaranya adalah terpal, biskuit, susu dan perlengkapan untuk anak-anak.


"Selain itu ada juga seorang tenaga pendongeng dan operator drone yang kita bawa untuk membantu proses kegiatan di sana," kata IB, sapaannya.



Untuk diketahui, gempa bumi Magnitude 5,6 di Kabupaten Cianjur pada 21 Nopember 2022 lalu, dilaporkan banyak memakan korban jiwa dan kerusakan berbagai infrastruktur.


Tercatat ada 318 korban meninggal dunia, 14 jiwa tidak dinyatakan hilang, 545 orang luka berat, 7.134 orang luka ringan dan 73.693 orang terpaksa harus berada di pengungsian akibat tempat tinggal mereka rusak berat dampak gempa bumi. (Nars)