![]() |
Tumpukan sampah terlihat saat bubaran acara Karnaval Budaya di sekitar Taman Kota Kuningan, Ahad (4/9) malam |
KUNINGAN - Dua agenda dalam rangkaian Hari Jadi Kuningan yang ditunggu-tunggu masyarakat adalah Karnaval Budaya dan Pameran Pembangunan. Hal ini terbukti dengan besarnya antusiasme masyarakat untuk menyaksikan dua agenda tersebut pada setiap pergelarannya.
Akhir pekan kemarin, puluhan ribu massa tumplek di sepanjang Jalan Siliwangi untuk menyaksikan Karnaval Budaya. Mereka berdatangan dari berbagai pelosok Kabupaten Kuningan.
Bahkan, penyelenggaraan Karnaval Budaya yang berlangsung lebih dari 8 jam ini tak membuat puluhan ribu warga bergeser dari lokasi tempat mereka nonton.
Di tempat lain, di lokasi Pameran Pembangunan yang digelar di kawasan Terminal Tipe A Kertawangunan, selama 2 hari (Sabtu dan Ahad), puluhan ribu warga juga berjubel.
Arus lalu lintas di Jalan RE Martadinata pada Sabtu (3/9) malam, sempat tersendat. Antrian panjang kendaraan nampak berjubel sekira 2 kilometeran.
Entah karena masyarakat Kuningan ini haus hiburan atau kenapa, yang jelas, setiap ada Karnaval dan Pameran memperingati Hari Jadi Kuningan, pasti dipadati ribuan orang.
Namun, Pengurus Gema Jabar Hejo DPD Kuningan, Ali M Noor, menyayangkan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan pada dua event tersebut.
"Kemarin paska karnaval sekira pukul 18:00 WIB, saya lihat tumpukan sampah tertinggal di sepanjang Jalan Siliwangi hingga Taman Kota. Kadang sedih melihat kondisi ini, tapi ini memang bukti kesadaran masyarakat untuk menyimpan sampah agar dibuang pada tempatnya masih minim," tutur pria yang akrab disapa Daeng Ali ini.
Faktor kebersihan di sepanjang jalan di Kuningan kota, imbuhnya, tak cukup mengandalkan para petugas Dinas Lingkungan Hidup yang memang selalu disibukkan setiap akhir acara massal.
"Katanya ingin jadi manusia yang paripurna, buang sampah secara benar saja belum bisa," sindirnya.
Ali juga menyoal, perilaku pengunjung Pameran Pembangunan yang juga berbuat sama. Setiap bubaran pameran, di malam hari, pihaknya selalu melihat sampah berserakan di mana-mana.
'Apakah pengelola pameran ini tak menyediakan tempat sampah yang cukup atau lagi-lagi memang perilaku masyarakat Kuningan yang tak menganggap penting soal kebersihan," kata Dia.
Sebenarnya, masih kata Ali, meski tidak banyak tempat sampah yang disediakan pengelola pameran, pengunjung bisa menyimpan dan membawa sampah tersebut sampai ditemukan tempat yang tepat untuk membuang sampah.
"Jadi memang kembali lagi pada kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan. Lebih bagus lagi jika setiap saat ada pengumuman dari pengelola pameran untuk mengingatkan pengunjung agar jangan meninggalkan sampah sembarangan," ujarnya.
Terpisah, Direktur Perumda AU, Heni Susilawati, dalam komentar di akun medsos FB, saat ada yang mempertanyakan keberadaan tempat sampah, mengucapkan terima kasih atas masukan warganet.
"Siap, hatur nuhun saran masukannya. Segera kami tinjut (Siap terima kasih atas saran masukkan ya, segera kami tindaklanjuti)," ujarnya. (Nars)