![]() |
Anggota DPRD Kuningan, Deki Zaenal Mutaqin bersama Fazril, anak penderita Hemangioma |
KUNINGAN - Saat anggota DPRD Kuningan yang lain ikut menghadiri acara Rapat Paripurna DPRD dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-524 Kuningan, Kamis (1/9), anggota DPRD Kuningan dari Fraksi Gerindra, Deki Zaenal Mutaqin malah berada di pelosok pinggiran Kuningan.
Anggota DPRD Kuningan dari Dapil V ini kepergok sedang menengok keluarga yang sedang membutuhkan bantuan karena anak mereka menderita sakit dengan gejala Hemangioma.
Deki bersama istrinya terlihat di sebuah rumah milik pasutri Zaenal Mustofa (42 tahun) dan Siti Fatimah (35), yang beralamat di RT 06/03 Dusun Kaliwon, Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede.
"Iya, Saya bersama Istri sengaja tidak ikut Paripurna DPRD karena ada keperluan yang mendesak dan lebih urgen," kata Deki.
Anak kedua dari Ibu Siti Fatimah yang menghuni rumah sederhana itu, Fazril Fathurohman, menderita penyakit Hemangioma, yakni tumor dari kelainan pembuluh darah di bagian alat kelaminnya.
Menurut pihak rumah sakit tempat dirawatnya, anak Ibu Siti Fatimah ini harus mengikuti operasi di bagian sekitar alat kelaminnya secara bertahap. Untuk kembali normal, di sekitar alat kelaminnya butuh operasi beberapa kali.
"Operasi baru dilakukan dua kali, menurut jadwal akan dilakukan operasi yang ketiga nanti tanggal 19 September ini," ujar Deki.
Besarnya biaya untuk operasi anak ini, imbuhnya, tentu butuh perhatian serius untuk bisa dibantu. Mengingat, kondisi ekonomi keluarga Ibu Fatimah ini memang masih butuh uluran tangan.
"Saya memang konsen semampu Saya untuk membantu meringankan beban mereka. Aparat Desa Margabakti melalui Pak Kepala Desa juga sudah banyak membantu. Namun ternyata, uluran tangan kami belumlah cukup menuntaskan beban keluarga mereka," tuturnya.
Deki mengajak kepada semua pihak, untuk bersama-sama ikut membantu keluarga Ibu Siti Fatimah ini. Karena dengan kebersamaan, beban seberat apapun bisa teratasi dan jadi ringan.
"Ya Saya, Pak Kades, mengajak barangkali ada yang mau ikut mengulurkan tangannya membantu meringankan beban Keluarga Ibu Siti Fatimah ini, mari kita tunggu," ajaknya.
Karena, beban mereka ini tidak hanya untuk biaya operasi, namun juga untuk penyembuhannya. Belum lagi, Si Anak ini butuh pendampingan agar bisa memiliki mental kuat di tengah penyakit yang dideritanya.
Sementara, orangtua Fazril, Siti Fatimah mengucapkan banyak terima kasih kepada Anggota DPRD Kuningan, Deki Zaenal Mutaqin yang sudah banyak membantunya saat anaknya butuh biaya dan transportasi untuk operasi.
"Karena operasinya di Bandung, jadi kami sangat butuh biaya besar baik untuk biaya operasi maupun untuk transportasi ke rumah sakit," kata Fatimah.
Ia pun mengakui, dari pemerintah desa setempat melalui kepala desa sudah memberikan bantuan yang maksimal.
"Yang kami pikirkan saat ini adalah biaya untuk operasi berikutnya, karena katanya masih harus beberapa kali lagi operasi agar penyakit anak Kami benar-benar sembuh dan kembali normal," paparnya.
Kehidupan keluarga Siti Fatimah ini bisa dikatakan kekurangan. Fatimah sehari-hari berjualan gorengan dari pagi hingga siang. Penghasilannya hanya sekira Rp 20 ribu per hari, itu pun jika gorengan yang didagangkannya laku.
Sang Ayah, Zaenal, sebagai kepala keluarga bekerja sebagai buruh bangunan. Hanya sesekali mendapat pekerjaan untuk menghidupi keluarga.
Pasutri, Zaenal dan Siti Fatimah ini memiliki 3 anak. Anak pertama, Zahra, perempuan berusia 14 tahun sekarang duduk di Kelas 2 SMP. Anak kedua, Fazril, yang menderita penyakit Hemangioma baru duduk di Kelas 2 SD.
Sedangkan anak bungsu mereka, Zalva, berusia 18 bulan dan masih butuh asupan gizi yang baik.
Fazril diketahui menderita gejala Hemangioma pada usia seminggu setelah kelahirannya. Orangtua Fazril sangat khawatir adanya pembengkakan yang kebiruan di sekitar alat kelamin Fazril.
Saat menghubungi bidan dan dokter terdekat diketahui hernia.
Namun saat berobat di rumah sakit, Fazril didiagnosa menderita Hemangioma dan harus berobat jalan hingga usianya 2 tahun.
Saat ini Fazril dan keluarga membutuhkan uluran tangan para dermawan untuk membantu meringankan beban biaya berobat. Sekali operasi, biaya yang dibutuhkan sekira Rp 2 juta, dan Fazril masih membutuhkan beberapa kali operasi lagi. (Nars)