![]() |
Jajaran Forkopimda Kuningan hadir dalam pelaksanaan Babarit, di depan Pendopo Bupati, Ahad (28/8) |
KUNINGAN - Ada yang berbeda dalam pelaksanaan Tradisi Babarit yang digelar dalam rangka Hari Jadi ke-524 Kuningan. Biasanya pada setiap tradisi Babarit, selalu hadir tumpeng raksasa yang diapit 4 buah nasi tumpeng berukuran lebih kecil.
Namun pada pelaksanaan Acara Babarit pada Ahad (28/8) di Jalan Siliwangi, depan Pendopo Bupati Kuningan, ribuan masyarakat yang hadir tak melihat keberadaan nasi tumpeng raksasa tersebut.
Bupati Kuningan, Acep Purnama, dalam sambutannya di hadapan ribuan masyarakat, menjelaskan, pihaknya memang sengaja mengganti keberadaan nasi tumpeng raksasa ini dengan disediakannya ribuan bungkus nasi pincuk (nasi yang dibungkus daun pisang atau kertas nasi).
"Kami sengaja mengganti tumpeng raksasa ini dengan nasi pincuk yang disediakan semua SKPD di lingkup Pemkab Kuningan untuk dibagikan ke masyarakat," ujarnya.
Selain itu, Acep mengatakan di usianya yang ke-514 tahun adalah bukan waktu yang sebentar bagi Kuningan dalam menapaki roda pembangunan.
"Maka kita harus bersyukur, karena Kuningan sudah begitu tua. Babarit ini merupakan tanda kita mengungkapkan rasa syukur atas segala nikmat daerah yang subur, makmur dan aman," katanya lagi.
Sebagai manusia yang hidup saat ini, ujarnya, kita tak boleh melupakan sejarah. Karena tak akan ada kita saat ini, jika tak ada para pendahulu yang telah berjuang menjadikan Kuningan seperti saat ini.
"Hana Nguni Hana Mangke, Tan Hana Nguni Tan Hana Mangke. Yang artinya, ada dahulu ada sekarang, tak ada dahulu tak ada pula sekarang," ungkap Bupati.
Untuk menghargai jasa para pendahulu Kuningan, Acep meminta masyarakat senantiasa mendoakan para leluhur semoga berada di tempat yang mulia di sisi Allah SWT.
"Mari kita rawat, kita jaga dan terus berupaya menjadikan Kuningan Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur," ajaknya.
Dalam Babarit ini, imbuh Acep, adalah Mupusti Nagri Ngariksa Nagara. Mupusti Nagri, berarti menjaga alam, menjaga peninggalan para pendahulu yang sudah baik.
"Ngariksa Nagara dibutuhkan agar negara ini tetap aman bersatu menuju Indonesia Hebat," ujarnya.
Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, sebutnya, akan terus berupaya untuk menjalankan roda pembangunan sebaik mungkin.
"Namun bilamana masih ada capaian pembangunan dan hal-hal lain yang kita masih belum bisa laksanakan dan kita perbaiki, Kami mohon maaf. Kepada masyarakat kami mohon bersabar," kata Acep.
Terpantau, pelaksanaan Babarit berlangsung meriah. Ribuan masyarakat tumplek menyaksikan agenda Babarit dari acara ke acara.
Termasuk pada saat pembagian nasi pincuk, yang direncanakan akan dibagikan usai acara, namun masyarakat sudah berebutan. Sehingga ribuan nasi pincuk yang disediakan panitia, ludes hanya dalam hitungan menit.
Selain itu, kepada masyarakat yang sudah memiliki kupon, panitia Babarit juga membagikan beras dalam kemasan 5 kg.
Tercatat 3.050 karung beras dari berbagai donatur diserbu masyarakat di halaman Setda Kuningan, Ahad siang. (Nars)