Sampah Kembali Menumpuk di Jalur Ciawigebang- Pangkalan, Desa Diminta Pro Aktif - Kuningan Religi

Breaking



Minggu, 12 Desember 2021

Sampah Kembali Menumpuk di Jalur Ciawigebang- Pangkalan, Desa Diminta Pro Aktif

Tumpukan sampah kembali penuhi pinggir ruas Jalan Ciawigebang-Pangkalan, Desa Ciputat, Kecamatan Ciawigebang (foto: ist) 

KUNINGAN - Meski sudah beberapa kali dilakukan penertiban dan upaya pembersihan, tumpukan sampah di pinggir ruas Jalan Ciawigebang -Pangkalan, tepatnya di Desa Ciputat, Kecamatan Ciawigebang, masih terus terlihat. Lokasi ini seolah jadi tempat favorit bagi warga untuk melemparkan sampah rumah tangga di sana. Padahal tempat tersebut fungsinya bukanlah tempat pembuangan sampah sementara atau akhir. 

Seperti yang terlihat di tempat ini, Ahad (12/12),  sampah rumah tangga nampak menumpuk lagi. Salah seorang warga malah mengunggah foto pemandangan tak sedap ini dengan caption unik. 


"Pemandangannya bagus ya, jalannya bagus, ada gunungnya, " ujar warga sekitar Ciawigebang ini dalam unggahannya di salah satu grup percakapan Whatsapp. 

Menumpuknya sampah di ruas Ciawigebang-Pangkalan ini langsung mengundang tanggapan dari salah seorang pimpinan DPRD Kuningan, Dede Ismail. 

BACA JUGA:

Tiap Desa / Kelurahan Harus Punya TPS

Wakil Ketua DPRD Kuningan ini berpendapat, masalah sampah di daerah itu, dari tahun ke tahun tidak pernah beres. 

Sempat beberapa kali pergantian Camat Ciawigebang yang mengupayakan agar warga tidak buang sampah di tempat itu, tetap saja warga bandel. 

"Waktu Camatnya Pak Jojo, sempat dibikin bangunan Pasar Burung di sana, eh yang buang sampahnya pindah ke agak barat. Waktu jaman Pak Ruslani juga sempat dibersihkan menggunakan Backhoe dari PU, malah geser lagi buang sampahnya ke barat lagi, " ujar Deis, sapaannya. 

BACA JUGA:

Ayo Ubah Cara Kelola Sampah Rumah Tangga dengan 3 R

Upaya mencegah warga buang sampah di sana, atau di tempat manapun untuk tidak sembarangan, memang perlu perhatian prioritas, selain upaya membersihkan. 

"Solusinya bagaimana agar orang-orang kapok buang sampah sembarangan, selain membersihkan tumpukan sampah yang sudah ada, " ujarnya. 

Pembuangan sampah sembarangan, imbuhnya, selain membuat polusi yang ujungnya mengundang penyakit, juga merusak pemandangan. Apalagi di kasus sekitar ruas jalan Ciawigebang-Pangkalan, lokasi tersebut ada di pinggir jalan raya. 

BACA JUGA:

World Cleanup Day, Masih Banyak Warga Perkotaan Tak Disiplin Buang Sampah

"Ini merusak tatanan wilayah pedesaan, apalagi itu jalur provinsi. Seharusnya Pemdes setempat cepat tanggap melaporkan ke Dinas LH, untuk segera ditangani, " ujarnya. 

Sebagai pimpinan DPRD, pihaknya juga menyampaikan kepada para anggota Komisi 3 agar segera melakukan survey ke lapangan. Juga, segera mengundang mitra kerja, Dinas Lingkungan Hidup untuk mencari solusi penanganan yang tepat sasaran dan efektif. 

"Apalagi sekarang kan musim hujan, jika terkena air, sampah-sampah itu akan menebarkan aroma yang tidak sedap. Ini mengganggu lingkungan sekitarnya, " tandasnya.

Terpisah, Kadis LH Kuningan, Wawan Setiawan, saat dikonfirmasi menanggapi bahwa penanganan tumpukan sampah di lokasi tersebut sudah seringkali dilakukan pihaknya. 

"Kita sudah memberikan surat teguran dan himbauan ke desa agar segera mengendalikan pembuangan sampah di sana, " katanya. 

Pihaknya akan segera turun ke desa untuk menangani tumpukan sampah itu. 

"Desa punya pasar begitu besar, seharusnya punya strategi penanganan sampah yang baik. Harus ada pengendalian, misalkan dipagar dengan baik, ataupun ada pos penjagaan agar warga tidak buang sampah di sana, " ucap Wawan. 


Dulu, imbuhnya, pernah diminta untuk ditangani, pihak desa mengatakan akan membuat ruko di sana. 

"Itu sebenarnya sampah liar, warga yang tidak bertanggungjawab main lempar saja sampah ke sana. Karena diawali oleh warga lain maka jadi kebiasaan buang sampah di sana, " ujarnya. 

Pihaknya mencontohkan, pada penanganan sampah di Desa Kedungarum,  ditangani dengan baik oleh desa hingga beres. 

"Seperti di Desa Kedungarum, desanya benar-benar fokus tangani sampah di dekat jembatan. Mereka beli gerobak sampah dan melarang warga buang sampah lagi di sana, akhirnya beres, " tandas Wawan. 

Begitu juga di Kelurahan Winduhaji dengan kasus sama, hingga sekarang penanganan sampah oleh pemerintahan setempat begitu baik. 

"Ya ini kembali ke kewenangan pemerintah bdesa/kelurahan setempat, karena penanganan sampah ini butuh sinergitas semua pihak, " kata Wawan. (Nars)