KUNINGAN - Protokol Pemakaman Jenazah Covid-19 disimulasikan di depan puluhan Personil TNI-Polri oleh Petugas Pemulasara jenazah RSUD 45 Kuningan, di Aula Mapolres Kuningan, Kamis (16/04). Dalam kegiatan tersebut, puluhan Babinsa dan Bhabinkamtibmas dari seluruh Koramil dan Polsek hadir, menyaksikan simulasi.
Selain petugas pemulasara jenazah RSUD 45, dua perwakilan dari anggota Polres Kuningan dan Kodim 0615/Kuningan pun ikut mempraktekkan pemulasaraan Jenazah Covid-19 mulai dari proses pembungkusan mayat hingga pemakaman.
Dalam simulasi terlihat, petugas pemulasara dan pemakaman jenazah Covid-19, menggunakan APD lengkap dan mempraktekkan tahap demi tahap penanganan jenazah dari awal hingga akhir.
Kapolres Kuningan, AKBP Lukman Syafri Dandel Malik, didampingi Dandim 0615/Kuningan, Letkol Czi Karter Joy Lumi, menerangkan bahwa di tengah pandemi Covid-19 ini, berdampak pada permasalahna penanganan orang yang meninggal dunia.
"Dampak dari wabah ini sampai orang neninggal pun jadi masalah. Kita ingin mengedukasi pemahaman pada masyarakat terkait keamanan pemakaman jenazah Covid-19, " terang Kapolres.
Menurutnya, saat ini ada beberapa kejadian, karena saking keterbatasan kekuatan paramedis yang menangani jenazah Covid-19, hingga tidak ada yang mau memakamkan jenazah, karena ketakutan tertular virus.
"Banyak warga juga takut memakamkan jenazah. Maka ke depan, kita dari TNI-Polri akan membantu rekan-rekan paramedis, karena tugas mereka sangat banyak di garda terdepan penanganan Covid-19 ini, " ujarnya.
Ke depan, pihaknya akan terus mengedukaai warga tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menangani jenazah Covid-19. Sehingga dihimbau tidak ada lagi pengucilan atau penolakan terhadap jenazah Covid-19.
"Nanti akan dibuat tim khusus pengamanan dan prosesi pemakaman jenazah Covid-19 dari TNI-Polri, di dearah kecamatan bekerjasama dengan puskesmas setempat. Juga petugas dari TNI-Polri untuk pemakaman ini akan mendapat training lengkap terkait protokol pemakaman jenazah Covid-19, " paparnya.
Kodim dan Polres Kuningan ke depan akan memiliki tim khusus pemulasara dan pemakaman, yang siap memback-up tenaga kesehatan.
"Kita berharap tidak ada pemakaman dan juga tidak ada pasien lagi. Kita berharap semuanya sembuh, dan tidak ada pasien Corona di Kuningan, " tandasnya.
Terpantau dalam simulasi, para petugas yang mengenakan APD berlapis-lapis itu tetap semangat memulasara jenazah. Sebelum dimakamkan, jenazah Covid-19 dipulasara dengan prosedur keamanan dari penyebaran virus, seperti disemprot disinfektan, dibungkus kain kafan dan dibungkus plastik dua lapis.
Setelah dibungkus, jenazah Covid-19 dimasukkan ke dalam peti yang kemudian diteruskan dengan prosesi pemakaman dengan protokol kesehatan yang ketat. (Nars)