KUNINGAN - Pemerintah daerah Kabupaten Kuningan hingga tahun kelima tetap konsisten menyelenggarakan event balap sepeda berskala Internasional, Tour de Linggarjati. Dalam pelaksanaannya, event balap sepeda yang digadang-gadang sebagai event promosi pariwisata daerah tersebut, tidak jarang mendapat kritikan dari warga yang merasa terhambat aktivitas mereka.
Namun, tidak sedikit pula, yang justru terus mendukung pelaksanaan Tour de Linggarjati ini sebagai ikon wisata olahraga di Kota Kuda.
Seperti yang kuninganreligi.com pantau di media sosial warga Kuningan, beberapa warga mengeluhkan terjadinya kemacetan di beberapa ruas jalan di dekat pusat Kota Kuningan. Kemacetan tersebut diduga karena adanya penutupan akses di beberapa jalan protokol di Kuningan.
Seperti yang dikemukakan beberapa akun FB warga Kuningan, mereka mengeluhkan terjadinya kemacetan lalu lintas yang cukup parah.
"Ke sana ke mari macet Kang, Saya ada acara keluarga hari ini lumayan terganggu, " kata salah seorang warga kepada wartawan KR, Ahad (15/09/2019).
Sementara warga lainnya yang enggan disebutkan namanya, mengkritisi output dari pelaksanaan TdL. Menurutnya pelaksanaan TdL hanyalah sebuah euforia yang menghamburkan anggaran.
"Seandainya anggaran TdL ini disalurkan untuk membantu masyarakat Kuningan yang sangat membutuhkan akan lebih bermanfaat. Katanya Kuningan, kabupaten termiskin kedua di Jabar," sindirnya.
Namun, di lain pihak, tidak sedikit pula warga yang justru sangat berharap event TdL ini bisa digelar setiap tahunnya.
Beberapa warga Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan, sangat menyambut antusias pelaksanaan TdL tahun ini. Karena, rute yang dilalui para pembalap, untuk TdL V ini memang melewati beberapa kecamatan di Kuningan bagian selatan.
"Kapan lagi kami bisa menonton event balap sepeda berkelas Internasional. Belum lagi dengan adanya TdL, jalan-jalan jadi mulus," ujar salah seorang warga Kecamatan Subang.
Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, saat memberikan keterangan kepada awak media beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa output dari pelaksanaan TdL tidak serta-merta bisa dirasakan seperti makan cabai.
"Kata siapa tidak ada dampaknya, buktinya dari data kami, ada peningkatan kunjungan wisata ke Kuningan, dari ratusan ribu, sekarang mencapai lima jutaan pengunjung wisata ke Kuningan. Salah satunya dari event-event promosi wisata yang kita laksanakan, seperti TdL ini," kata Sekda Dian.
Bahkan, sebutnya, pelaksanaan TdL ini telah mendapat perhatian khusus dari dua Kementerian, yakni Kemenpora dan Kemenpar RI sebagai agenda wisata olahraga nasional.
"Pak Gubernur (Ridwan Kamil-red) juga sudah melirik, ke depan TdL bisa menjadi bagian dari rangkaian wisata balap sepeda Jabar Selatan yang akan digelar Pemprov Jabar," ujarnya.
Senada dengan Sekda, Kabag Humas Setda Kuningan, Wahyu Hidayah, juga menjelaskan, bahwa dengan pelaksanaan TdL bisa meningkatkan perekonomian masyarakat secara tidak langsung.
"Belum lagi, dengan dibangunnya infrastruktur jalan-jalan yang menjadi baik di jalur TdL ini bermanfaat bagi warga sekitar untuk beberapa tahun ke depan. Sementara pelaksanaan TdL cuma sehari melalui jalur itu," tandasnya. (Nars)