KUNINGAN (KR) - Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) - dulu disebut TKI atau TKW - yang pernah bekerja di Jepang memiliki kesempatan untuk bekerja kembali di Negeri Matahari Terbit tersebut.
Menurut Direktur Gaia International Center, Ai Kusuda, dalam pembicaraannya pada agenda seminar international Indonesia – Jepang Sending Organization LPK Yuuki Training Center Indonesia di hotel Grage Sangkan, Senin (16/09/2019), pihaknya sebagai lembaga penerima tenaga kerja di Jepang membutuhkan sekitar 100 orang tenaga kerja khususnya yang pernah bekerja di Jepang (Eks Jepang).
Ai Kusuda didampingi Direktur SO LPK Yuuki Training Center Indonesia, Sopyan Komarudin menyampaikan bahwa di Jepang telah keluar undang – undang baru untuk tenaga kerja, yaitu bisa menerima kembali para tenaga kerja yang pernah bekerja di Jepang.
“Jadi bagi tenaga kerja yang sudah pulang ke indonesia dan ingin bekerja kembali ke Jepang tentu bisa berangkat dengan syarat seleksi,” jelas Sopyan, selaku penterjemah dari Ai Kusuda.
Menurut Ai Kusuda, di Jepang sendiri saat ini sedang membutuhkan sebanyak 345.000 tenaga kerja. Namun perusahaannya sendiri tahun ini hanya membutuhkan sebanyak 100 tenaga kerja untuk disalurkan ke beberapa perusahaan yang sudah bekerjasama.
“Ada 14 bidang perusahaan yang siap menampung tenaga kerja, mulai dari kesehatan, otomotif, kelautan, dan lain sebagainya, dan akan di kontrak kerja selama 5 tahun,” jelasnya.
Diakui Ai Kusuda, kondisi di Jepang, penduduknya sendiri kebanyakan orang tua, sedangkan yang muda – muda tidak membeludak. Maka dari itu Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja dari luar negeri, khususnya di Indonesia ini.
“Untuk bisa lolos bekerja di Jepang yang wajib selain skill keilmuan tempat bekerja nanti, yaitu bahasa wajib sudah N4, atau grade 4, dan bahasa inggris tidak berlaku di sana,” katanya.
Untuk kesiapan menerima tenaga kerja, Ai Kusuda mengaku bahwa pihaknya sebagai lembaga penerima tentunya bisa memastikan perusahaan yang ada di Jepang telah siap menerima ternaga kerja sesuai dengan standar.
“Jaminan kesehatan, keselamatan kerja semua sudah di asuransikan. Dan untuk jaminan hidup seperti tempat tinggal juga telah di siapkan,” katanya.
Sementara, Sopyan menambahkan bahwa Yuuki Training Center Indonesia sendiri meski baru tapi mampu bersaing di indonesia dan telah menempati urutan ke 11 sebagai agensi pengiriman tenaga kerja sekaligus LPK bahasa Jepang yang dipercaya.
“Dan siswa kita pun banyak dari seluruh Indonesia, seperti contoh dari lampung, itu juga kursus di kita,” jelas Sopyan.
Sementara selaku Pembina sekaligus Owner Yuuki Training Center Indonesia, H. Jajat Sudrajat, menyebutkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan permintaan tenaga kerja dari Gaia International Center sebanyak 100 orang tenaga kerja tahun ini.
“Karena yang utama itu bahasa, kita sedang mempersiapkan dengan maksimal. Karena usai mengenyam pendidikan di kita, mereka yang ingin berangat tetap di seleksi dulu oleh UI selaku lembaga yang dipercaya pemerintah indonesia sebagai penyaring tenaga kerja ke Jepang,” jelas mantan Kadis PUPR Kabupaten Kuningan ini.
Yuuki Training Center Indonesia sendiri, sebut Ajat, sudah mempersiapkan SDM tenaga pengajar bahasa yang profesional. Artinya pengajar – pengajar itu merupakan guru bahasa jepang bahkan yang pernah ke Jepang menjadi tenaga pengajarnya.
“Alhamdulilah kita bisa menfasilitasi bagi mereka yang ingin meningkatkan kemampuan sumberdayanya. Dan Konteks hari ini saya selaku pembina di Yukki hari ini kita undang kawan – kawan eks jepang untuk bisa bekerja lagi disana, dengan mendengar penjelasan pasti dari direktur Gaia International secara langsung yang memastikan kebutuhan tenaga kerja di sana,” jelasnya.
Berawal saat melihat banyaknya harapan para tenaga kerja eks Jepang yang masih ingin bekerja kembali ke Jepang membuat Ajat terketuk hatinya untuk membantu memfasilitasi.
Sementara, Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kuningan, Gunarto mengaku bangga Kabupaten Kuningan memiliki LPK Yuuki Training Center Indonesia yang memberikan ketrampilan bahasa khususnya Jepang sekaligus menyalurkan tenaga kerja.
“Dengan adanya Yuuki memberikan kemudahan masyarkat untuk bekerja keluar negeri khususnya Jepang. Tinggal dukungan orang tua dan minat anak itu sendiri,” katanya. (Nars/Rilis)