KUNINGAN - Hanya karena sakit hati, Nenek Rumsiti tega mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Jasad Rumsiti (45 tahun), warga Gg. Wijaya, Dusun Puhun, Rt 05/03 Desa Cibinuang Kecamatan Kuningan ditemukan menantunya sendiri, Sukenda (35 tahun), sudah tidak bernyawa tergantung dengan seutas kain yang diikatkan pada kayu penyangga atap di lantai dua rumahnya. pada Selasa (24/09/2019) pagi.
Sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara tragis itu, Almarhumah sempat menuliskan sebuah surat yang ditujukan pada anaknya tentang isi hatinya. Surat tersebut menjadi petunjuk, ditemukan jasadnya tergantung di lantai dua rumahnya sendiri
Dari salinan gambar surat yang diterima redaksi kuninganreligi.com berikut isi curahan hati Sang Nenek sebelum ajalnya menjemput:
Teh hapunten Si Emih
Kapaksa Emih ngalakukeun iyeu bakating kunyeri hate
Emih nitip Ripa sareng Aura, peupeujeuh ulah disentak nya Teh
Sareng carioskeun kabi ooh hapunten Emih kituh K.Odi kusabab atos wantun nyeselan. Pokonamah hapunteun wae kasadayana. Pileleyan.
allahu akbar - allahuakbar
laa ilah hailallah
ke oge pendak di surga - amiin
mih ayeuna aya di luhur
Emih amanat kabi Ooh nitip Aura/Ripa
ulah diwilah 2x kanyaahna sapertos kanu sanes
Ooh urangmah nyeri hateteh boga incu disentak dulurteh
Pangrawatkeun barudak supaya urangna tenang di aheratna
Terjemahnya :
Teh maafkan Si Emih
Terpaksa Emih melakukan ini karena sangat sakit hati
Emih menitipkan Ripa dan Aura, Mohon jangan dibentak ya Teh
Dan sampaikan ke Bi Ooh maaf Emih begitu K. Odi sebab telah berani memarahi. Pokoknya maafkan saja ke semuanya. Selamat Tinggal.
allahu akbar - allahuakbar
laa ilah hailallah
nanti juga bertemu di surga - amiin
Mih sekarang ada di atas
Emih amanat ke Bi Ooh nitip Aura/Ripa
jangan dibedakan rasa sayangnya seperti pada yang lain
Ooh aku sakit hati sekali punya cucu dibentak oleh saudara sendiri
Tolong rawat anak-anak supaya aku tenang di akhiratnya
(Nars)