WARGA KUNINGAN CENDERUNG MEMILIH CALEG YANG JUJUR DAN BERSIH - Kuningan Religi

Breaking



Rabu, 17 Oktober 2018

WARGA KUNINGAN CENDERUNG MEMILIH CALEG YANG JUJUR DAN BERSIH




KUNINGAN - Menghadapi pelaksanaan Pemilu 2019, masyarakat Kabupaten Kuningan ternyata sudah muak dengan berbagai pencitraan yang dilakukan para calon anggota legislatif yang akan menjadi wakil mereka.

Ini terbukti dengan tidak berpihaknya lagi masyarakat kepada para caleg yang memberikan iming-iming materi, janji akan memperhatikan konstituennya, dan mereka yang selalu mempertontonkan kepalsuan pribadinya di depan khalayak.

Setidaknya itu terlihat dari data hasil survey yang dilakukan Lembaga Jamparing Research terhadap warga Kuningan selama sepuluh hari, pada Oktober 2018. Hasil survey tersebut diumumkan kepada publik, di depan awak media, Rabu (17/10/2018) di Kedai Nangkring, Kuningan. 

" Sebanyak 500 responden dari 15 kecamatan yang tersebar di 5 Dapil di wilayah Kuningan, mendapat pertanyaan tentang karakter calon anggota legislatif yang bagaimana yang akan mereka pilih saat Pemilu 2019 dilaksanakan, " ungkap Sohib Muslim SSos I, Direktur Eksekutif Jamparing Research. 



Data yang dimilikinya dari hasil survey tersebut, memperlihatkan bahwa masyarakat Kuningan lebih suka memilih Caleg yang memang diketahuinya bersih dan jujur. 

" Caleg yang diketahui warga memiliki kejujuran dan memiliki track record bersih cenderung akan dipilih warga, angka hasil surveynya sebesar 37,60%, " terangnya.

Secara berurutan, karakter Caleg yang ditanyakan kepada responden, masyarakat cenderung akan memilih caleg yang agamis (23,20%), kemudian yang dinilai merakyat (19,20%). 

Sementara, untuk caleg yang memiliki karakter cerdas hanya memeroleh angka peluang dipilih sebesar 9,00%. Lalu, Caleg yang dinilai peduli pada dapilnya sebesar 7,00% dan terakhir, untuk Caleg yang dermawan hanya memiliki peluang 4.00% dipilih warga.

Sohib memaparkan bahwa survey yang dilaksanakan lembaganya tersebut memiliki manfaat untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang popularitas dan elektabilitas parpol.

" Kemudian agar bisa mengetahui bagaimana pandangan pemilih terhadap isu-isu penting di daerahnya. Juga membantu meningkatkan dan mempertajam strategi dan penggunaan medium kampanye secara lebih efektif, " kata Sohib.(Nars)