KUNINGAN - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Ke 4 Tahun 2018, di Kabupaten Kuningan berlangsung semarak dan khidmat. Ribuan santriwan-santriwati dari seluruh Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Kuningan ikut serta dalam upacara peringatan HSN, yang dipusatkan di Lapangan Pandapa Parmartha, Senin (22/10).
Sayang, khidmatnya upacara sempat terganggu ketika prosesi penaikan bendera. Saat lagu Indonesia Raya berkumandang, pengerek bendera, tidak sanggup menaikkan bendera hingga ke ujung tiang, karena tali tiang bendera yang macet di ujungnya.
Protokol upacara langsung memberi aba-aba agar peserta balik kanan, agar tali tiang bendera bisa dibetulkan. Beruntung, salah seorang operator sound system, Ade, berani memanjat tiang dan membetulkannya. Upacara pun dilanjutkan kembali.
Bupati Kuningan, H Acep Purnama, mengungkapkan bahwa kita harus bisa mengambil makna dari peringatan HSN 2018 ini sebagai bukti rasa takzim kita pada guru dan orangtua. " Seorang santri akan selalu takzim kepada kiyai nya, begitu pun seorang murid pada gurunya, pegawai pada atasannya, bupati juga pada pimpinan di atasnya, " ujarnya
Tema yang diambil dalam HSN tahun ini adalah " Dengan Santri Damailah Negeri", menurutnya berarti dengan peringatan HSN kita harus bisa lebih dewasa. " Di saat ini banyak bermunculan ujaran kebencian dari pihak-pihak tertentu, penyebaran berita Hoax, itu yang harus kita hindari agar persatuan bangsa tetap terjalin, " ucapnya.
Sementara, Ketua PCNU Kabupaten Kuningan, KH Aam Aminuddin, dengan semangat membara memberikan wejangan pada ribuan santri untuk meningkatkan ghirah jihad.
" Resolusi Jihad yang dikumandangkan Kiyai Hasyim Ashari, mari kita junjung tinggi, jangankan panas-panasan, untuk korban jiwa raga pun kami siap demi tegaknya NKRI, " tegas KH Aam, disambut takbir ribuan santri. (Nars)