CINIRU - Kepedulian berbagai pihak terhadap kondisi pengungsi yang menempati posko-posko bencana, khususnya di Posko Pengungsian Desa Cijemit, tidak bisa dipungkiri. Hari Sabtu (03/03/2018) ini, sepertinya menjadi puncak dropping bantuan dari berbagai pihak yang disalurkan di Posko tersebut.
Bahkan, saking banyaknya kendaraan yang membawa bantuan, sempat terjadi kemacetan panjang di jalur Desa Cirukem menuju Desa Ciniru. Iring-iringan kendaraan tersendat di kedua arah, akibat jalur yang sempit di Jalan Desa Cirukem.
Kepedulian warga Kuningan memang layak diacungi jempol, namun, siapa sangka, nasib para pengungsi yang berada di posko-posko pengungsian tersebut, ternyata tidak hanya cukup dengan bantuan yang berdatangan.
Salah seorang pengungsi asal Desa Pinara, Makum (45) mengakui sudah tidak nyaman tinggal di posko pengungsian. Dirinya menginginkan agar segera hidup normal seperti sediakala bersama keluarga di bangunan tersendiri.
" Nyaman tidak nyaman sih hidup di pengungsian, namun kami mengharapkan agar segera bisa tinggal bersama keluarga kami bukan di tempat pengungsian, " harapnya.
Menanggapi keluhan warga ini, Plt Bupati Kuningan, Dede Sembada ST., saat berkunjung menyalurkan CSR dari Bank bjb di Posko Desa Cijemit, Sabtu (03/03/2018), mengakuinya.
" Untuk tindaklanjut penanganan pengungsi ini, kalau memang yang perlu relokasi, ya harus secepatnya direlokasi. Tapi untuk sementara, kaitan kita harus menyediakan hunian sementara (Huntara), " terangnya kepada kuninganreligi.com.
Menurut Desem, tidak manusiawi juga mebiarkan para pengungsi tersebut di tempat pengungsian.
" Ini juga kan mengganggu jalannya pemerintahan, kan ini kantor bale desa. Jadi, untuk jangka pendeknya nanti kita akan segera menyiapkan huntara. Berupa bedeng-bedeng ya, nanti segera kita koordinasikan, Hari Rabu (07/03/2018), ya, " paparnya didampingi Kabag Humas Setda Kuningan, Wahyu Hidayah.
Pemkab Kuningan juga, aku Desem, sudah membentuk Tim Reaksi Cepat yang dikoordinir oleh BPBD Kuningan untuk secepatnya menanggulangi berbagai permasalahan pasca bencana di Kuningan.