KUNINGAN - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Gutteres, mengutip CNBC Indonesia dan menegaskan bahwa saat ini dunia tengah mengalami “global boiling” bukan sekadar “global warming”.
Peningkatan suhu bumi telah menjadi sorotan utama, terutama bagi masyarakat Indonesia yang semakin prihatin terhadap krisis iklim ini. Semangat perubahan tampak merasuk di berbagai komunitas, organisasi di lingkungan pendidikan, dan gerakan pecinta alam yang tak kenal batas.
Namun, lebih esensialnya adalah kesadaran perorangan yang menjadi fondasi gerakan global ini. “Darurat iklim” dan “stop sampah pembalut” menjadi moto bagi tim KKN 111 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang beraksi di Desa Jambugeulis, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Dalam hal ini, penggunaan pembalut kain, sebuah tradisi turun-temurun, kini mendapatkan sorotan baru sebagai kontributor penting dalam menjaga lingkungan. Sampah pembalut, yang sebulan mencapai sekitar 1,4 miliar buah, menjadi masalah nyata yang tak bisa diabaikan.
Tim KKN 111 UIN Sunan Kalijaga hadir dengan program inovatifnya, menawarkan edukasi dan pelatihan pembuatan pembalut kain. Dosen UIN Sunan Kalijaga, Ibu Siti Aminah, S.Sos.I., M.Si., yang juga meraih penghargaan Pengabdian Terbaik Tingkat Nasional, kategori Tokoh Pengabdi Inspiratif Ketiga, dalam acara The 4th International Conference on University-Community Engagement tahun 2022 (ICON UCE), turut menjadi pengisi materi program ini.
Tidak diragukan lagi, warga sekitar sangat antusias terhadap program ini. Inisiatif ini memang belum pernah diperkenalkan sebelumnya, mengajarkan pentingnya pembalut kain sebagai solusi dalam menghadapi krisis iklim. Tak hanya sebatas itu, terlihat seorang peserta dengan antusias bertanya, “Apakah desain pembalut ini bisa diaplikasikan sebagai popok lansia?” kepada pemateri dalam sesi diskusi, Senin (14/08/2023).
Acara ini mencapai tiga poin penting: penggunaan pembalut kain mampu menjaga lingkungan, kesehatan wanita, dan aspek ekonomis. Inisiatif ini diharapkan merubah mindset masyarakat Desa Jambugeulis untuk tetap menjaga alam dengan mengurangi dampak polutan di lingkungan mereka. (Nars/rls)