Hari Pertama Ramadhan 1444 H, Ini Bacaan Niat Shalat Tarawih dan Witir Lengkap dengan Doa Setelah Shalat Witir - Kuningan Religi

Breaking



Rabu, 22 Maret 2023

Hari Pertama Ramadhan 1444 H, Ini Bacaan Niat Shalat Tarawih dan Witir Lengkap dengan Doa Setelah Shalat Witir

Ilustrasi Sholat 

KHAZANAH RAMADHAN - Shalat Tarawih adalah ibadah shalat malam yang dilakukan pada bulan Ramadhan, setelah shalat Isya hingga menjelang waktu sahur, dan diakhiri dengan shalat Witir. 


Shalat Tarawih di bulan Ramadhan dianjurkan sebagai Sunnah Muakkad yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Dianjurkan untuk tidak melewatkan shalat Tarawih karena amalan ini hanya terjadi sekali dalam setahun. 


Banyak ulama juga menyarankan untuk melakukan shalat Tarawih secara berjamaah, seperti Imam Asy Syafi'i, Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad, dan sebagian ulama Malikiyyah.


Sebelum melaksanakan shalat Tarawih, wajib melakukan rukun shalat yang pertama yaitu berniat shalat Tarawih untuk berjamaah, sendiri, atau sebagai imam.


Menjelang bulan suci Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia bersiap-siap untuk melakukan perjalanan spiritual dengan berpuasa dan beribadah. Shalat Tarawih adalah bagian penting dari perjalanan ini, memberikan kesempatan untuk memperkuat iman, meminta maaf, dan mendapatkan berkah dari Allah.

Muslim dianjurkan untuk memanfaatkan bulan suci Ramadan dengan meningkatkan ibadah dan memohon rahmat serta ampunan Allah. Shalat Tarawih adalah cara yang baik untuk melakukannya,


Sebelum melaksanakannya, kita wajib melaksanakan rukun sholat yang pertama yaitu niat shalat tarawih untuk berjamaah, sendiri, dan sebagai imam.


Berikut bacaan niat Sholat Tarawih


Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa


Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”


Jika kita menjadi imam, niat Sholat Tarawih adalah sebagai berikut:


Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati adā an imāman lillaahi ta’alaa


Artinya: “Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”


Setelah rangkaian tarawih selesai, sambung dengan sholat witir sebanyak 3 rakaat. Sejatinya, shalat witir dapat dilaksankan secara terpisah dari sholat tarawih. Misalnya, witir di waktu tahajud.


Mayoritas ulama berpendapat sholat witir hukumnya sunnah muakkad, yang artinya sunnah yang sangat dianjurkan. 

Berikut ini bacaan dan cara melafalkan niat sholat witir:


Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa


Artinya: “Saya niat sholat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”


Jika tiga rakaat, ini bacaan niatnya

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa


Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”


Berikut bacaan doa setelah sholat witir:


Allahumma innaa nas’aluka iimaanan daaimaan, wan’asaluka qalban khaasyi’an, wanas’aluka ‘ilman naafi’an, wanas’aluka yaqiinan shaadiqon, wanas’aluka ‘amalan shaalihan, wanas’aluka diinan qayyiman,


Wanas’aluka khairan katsiran, wanas’alukal ‘afwa wal’aafiyata, wanas’aluka tamaamal ‘aafiyati, wanas’alukasyukra ‘alal ‘aafiyati, anas’alukal ghinaa’a ‘aninnaasi.


Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu’anaa watadhorru’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin.


Washallallaahu ‘alaa khairi khalqihi muhammadin wa’alaa aalihi washahbihi ajma’iina, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina.”


Artinya:


“Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu’, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus,


kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia.


Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu’an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami,


Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”


(Nars)