![]() |
Anggota APIK mencopot paksa spanduk yang dinilai berkonten provokatif di pinggir jalan Kuningan-Cirebon, Selasa (27/12/2022) |
KUNINGAN - Menjelang perhelatan Pemilihan Presiden tahun 2024, di wilayah Kabupaten Kuningan muncul spanduk yang dinilai berkonten provokatif menyudutkan salah seorang Bakal Capres, Anies Baswedan.
Seorang anggota organisasi Aliansi Persaudaraan Islam Kuningan (Apik) dan Ketua Gerakan Kita Kuningan, Ikhsan Marzuki, menemukan spanduk berkonten provokatif ini di sekitar perbatasan Kuningan - Cirebon. Tepatnya di pinggir jalan Desa Sampora, Kecamatan Cilimus.
Terlihat pada spanduk tersebut, terdapat tulisan "Masyarakat Kuningan Bersatu, Menolak Anies Baswedan, Jualan Ayat dan Agama, Bukan dengan Program Membangun Bangsa".
Sontak, melihat terbentangnya spanduk tersebut di pinggir jalan raya, Ikhsan langsung beraksi mencopotnya.
"Saya kebetulan lewat jalan Sampora dan menemukan spanduk seperti ini. Model spanduk seperti inilah spanduk yang mencoba memecah belah dan bersifat hoax," ungkapnya pada video yang beredar di beberapa group media percakapan Warganet Kuningan, Rabu (28/12/2022).
Pada video tersebut, Ikhsan meminta kepada pihak yang mengatasnamakan Masyarakat Kuningan Bersatu (seperti yang tertulis pada spanduk itu) untuk bisa berdiskusi terkait program membangun seperti apa yang dimaksud pada spanduk itu.
"Saya Ikhsan Marzuki dari APIK dan Gerakan Kita, alamat jelas, Saya tunggu di Jalan Jenderal Sudirman nomor 5 Kuningan, ok kita amankan," ujarnya seraya mencopot spanduk yang dibentangkan di antara pepohonan pinggir jalan ini.
Ikhsan meminta kepada aparat penegak hukum di tiap tingkatan, untuk segera pro-aktif jika menemukan hal-hal yang sekiranya (akan) bermasalah di masyarakat.
Ia pun lanjut melipat spanduk tersebut dan membawanya ke mobil.
Saat dikonfirmasi kuninganreligi.com, Ikhsan membenarkan upaya pencopotan spanduk yang dinilainya provokatif tersebut.
"Barang bukti ini akan kami bawa ke polsek setempat agar aparat proaktif meminimalisir potensi konflik akibat spanduk provokatif ini," terang Ikhsan. (Nars)