Jelang Harlah Satu Abad NU, Rois Syuriah PCNU Kuningan Amanatkan Ini - Kuningan Religi

Breaking



Sabtu, 20 Agustus 2022

Jelang Harlah Satu Abad NU, Rois Syuriah PCNU Kuningan Amanatkan Ini

Rois Syuriah PCNU Kuningan, KH Ubaidillah

KUNINGAN - Rois Syuriah PCNU Kuningan, KH Ubaidillah, dalam Khutbah Iftitah pada agenda Konfercab ke-XVIII PCNU Kuningan mengamanatkan kepada para Nahdliyyin untuk tetap menjaga kekompakan Jam'iyyah agar ruh dan kekuatan Nahdlatul Ulama tidak hilang kekuatannya.

"Jaga kekompakan, agar tidak hilang kekuatan NU di masyarakat. Ingat warga NU dan masyarakat Kabupaten Kuningan menunggu khidmat para ajengan sekalian (dalam agenda Konfercab ini)," tegas Kiai Ubaidillah.
Menurut ajengan sepuh ini, Konfercab XVIII PCNU Kuningan merupakan agenda yang sangat istimewa karena berlangsung pada Bulan Muharram dan bertepatan dengan Bulan Agustus.
"Adalah umat Islam bahkan hampir semua kisah Nabi dan Rasul pasti ada kaitannya dengan bulan Muharram dari mulai Nabi Adam sampai Nabi akhir zaman ada kaitan dengan peristiwa 10 Muharram," paparnya.
Pelaksanaan Konfercab XVIII PCNU Kuningan yang digelar bertepatan dengan Bulan Muharram ini diharapkan akan membawa PCNU Kuningan menjadi lebih sukses, maju dan bermartabat.
Nahdlatul Ulama tahun ini akan memasuki usia ke-100 atau satu abad. Kata Kiai Ubaidillah, kepengurusan PCNU Kuningan yang akan terbentuk untuk masa khidmat 2022-2027 akan menjadi pengurus yang hidup di dua abad.
"Pengurus yang akan datang kalau dalam zakat fitrah termasuk wajib zakat fitrah. Karena bayi lahir menjelang magrib berarti usianya pernah mengalami usia di bulan Ramadan sebelum Syawal wajib melakukan zakat fitrah," ujarnya.
Jadi, nanti para pengurus akan datang wajib mengeluarkan "zakat fitrah". Apa zakat fitrahnya? Yakni, meningkatkan kita agar jamiyah ini semakin maju dan sukses.

Sesuai Hadits Qudsi, imbuhnya, Allah SWT memberikan kemudahan-kemudahan bagi manusia yang memiliki usia lebih tua. Jika dianalogikan dengan Hadits Qudsi tersebut, maka usia 1 abad NU ini sudah seharusnya Nahdliyyin bisa merawat dan menjaga organisasi dari tangan-tangan yang akan menghancurkan NU.
Sebab menghancurkan NU berarti menghancurkan NKRI, karena sejalan dengan usianya, NU telah banyak membantu dan membela tanah air.
"NU adalah pusaka NKRI," tandasnya. (Nars)