Jalan menuju Bendungan Kuningan yang rusak, konon karena adanya aktivitas alat berat di sana |
KUNINGAN - Pembangunan Bendungan Kuningan merupakan proyek strategis nasional yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah dari APBN. Selain fisik bendungan, poros jalan menuju bendungan terbesar di Kabupaten Kuningan ini dibangun seiring. Selain itu, anggaran nasional juga banyak dikeluarkan untuk proses relokasi warga desa yang terdampak dari pembangunan bendungan di ujung timur Jawa Barat ini.
Saat diresmikan Presiden Joko Widodo, akhir Bulan Agustus 2021 lalu, pemerintah memastikan bahwa pembangunan sudah berjalan lancar dan rampung. Termasuk pembangunan perumahan khusus untuk relokasi warga terdampak, di Desa Sukarapih, Kecamatan Cibeureum.
Namun, belum juga genap dua bulan sejak Bendungan Kuningan ini diresmikan presiden, pemandangan kurang baik sudah mulai terlihat pada fisik badan jalan menuju bendungan tersebut.
Dalam unggahan seorang warganet yang menggunakan akun atas nama Toto Bahtiar, pada Sabtu (16/10), terlihat foto kondisi badan jalan menuju Bendungan Kuningan ini sudah rusak parah.
Sebagian aspal pada badan jalan tersebut terlihat hancur mengelupas. Bahkan, Batu-batu besar yang berada di lapisan dasar badan jalan, terlihat jelas mengelupas ke permukaan jalan.
"Belum genap 2 bulan diresmikan pak presiden RI jalan baru bendungan kuningan sudah hancur padahal ini proyek strategis negara yang menelan anggaran ratusan miliar.." ketus Toto dalam unggahannya tersebut.
Bahkan Ia mengungkapkan ingin bertemu dengan pihak kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan jalan tersebut.
Sontak, unggahan ini memancing banyak komentar dari netizen warga Kuningan lainnya. Ada yang mempertanyakan sejauhmana keseriusan membangun fisik jalan tersebut hingga cepat rusak kembali.
Ada juga yang mengritik pembangunan yang diduga asal-asalan.
Terpisah, pegawai PU di Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, Doni, saat dikonfirmasi kuninganreligi.com membenarkan adanya kerusakan di jalan menuju Bendungan Kuningan ini.
"Oh iya, itu sedang Kami perbaiki lagi. Dan akan diaspal lagi bersamaan dengan segmen yang lainnya, " kata Doni.
Kerusakan badan jalan tersebut, imbuhnya karena adanya aktivitas alat berat yang melewati ruas jalan tersebut.
"Kemarin kan ada pengerjaan yang arah ke Cihanjaro ya. Kemarin alat berat yang biasa dipakai di dalam, malah melewati aspal itu, " ujarnya.
Karena beban alat berat yang besar maka badan jalan tidak mampu menahannya dan akhirnya rusak.
"Bebannya tidak seimbang dengan daya tahan badan jalan. Alat berat Excavator PC-200 kan seharusnya jalan beton bukan di aspal, aspal mana pun akan rusak jika dilewati Exca-200 ini, " paparnya.
Pihaknya memastikan dalam waktu dekat jalan tersebut akan bagus kembali, karena saat ini juga sedang dalam proses perbaikan kembali. (Nars)