KUNINGAN - Kejahatan bisa terjadi bukan saja karena ada niat dari pelakunya, namun karena ada kesempatan dan kelengahan si korban. Demikian pesan kamtibmas yang sering kita dengar di beberapa sosialisasi layanan masyarakat yang digencarkan melalui berbagai media.
Berkembangnya media sosial dan teknologi saat ini kerap kali menjadi sarana mudah bagi para pelaku kejahatan. Mereka memanfaatkan media sosial dan teknologi ini untuk mengelabui calon korbannya dengan berbagai trik agar calon korban percaya pada tipu daya mereka.
Salah satu contoh upaya menjurus pada penipuan terjadi di lingkungan sekolah. Di masa pandemi COVID-19 ini, banyak pihak tak bertangungjawab, memanfaatkan kesempatan untuk melakukan percobaan penipuan dengan dalih bantuan bagi masyarakat yang terdampak COVID-19.
Upaya percobaan penipuan sejenis itu, terjadi di lingkungan SMA Negeri 1 Garawangi, pada Senin (09/08/2021). Pelaku mencoba mengelabui para orangtua siswa dengan mengatasnamakan pihak sekolah yang akan memberikan bantuan COVID-19.
"Iya, barusan kami mendapat laporan bahwa telah terjadi upaya penipuan mengatasnamakan Pak Kepala Sekolah dan guru di SMAN 1 Garawangi. Mereka menelpon beberapa orang tua siswa minta nomor rekening dengan dalih akan memberikan bantuan COVID-19, " kata salah seorang guru di SMAN 1 Garawangi, Oom Suwarsono, kepada kuninganreligi.com.
PMB FAHUTAN UNIKU KLIK DI SINI
![]() |
Kampus Fahutan Uniku |
Ia menambahkan, atas kejadian ini banyak orangtua siswa yang menanyakan terkait kebenaran adanya informasi tersebut.
"Alhamdulillah hingga saat ini belum ada laporan orang tua siswa yang jadi korban. Tapi sudah ada yang memberikan nomor rekening pada pelaku, " ujarnya.
Terpisah, Kepala SMAN 1 Garawangi, Dedi Hidayat, membenarkan adanya upaya penipuan yang menyasar para orang tua siswa dengan mengatasnamakan sekolah ini.
"Kami minta para orangtua siswa di manapun agar berhati-hati kalau ada yang menelepon mengaku dari pihak SMAN 1 Garawangi. Jika menyebutkan akan memberikan bantuan COVID-19 tolong jangan direspon, modus ini sedang beredar, " paparnya.
Untuk itu, pihaknya meminta para orang tua siswa bisa melakukan kroscek terlebih dahulu pada pihak sekolah. Jika ada yang sudah terlanjur memberikan nomor rekening agar memberitahukan juga pada pihak sekolah.
"Dari laporan siswa yang orangtuanya ditelepon, pelaku memakai nomor ponsel 081220408507, " terangnya.
Sebelumnya, upaya penipuan dengan modus yang sama, juga pernah terjadi di SMK Auto Matsuda, Kecamatan Maleber.
Pihak SMK Auto Matsuda memberitahukan bahwa terjadi percobaan penipuan yang mengatasnamakan sekolah. Penipuan tersebut diduga dilakukan oleh oknum tertentu dengan modus dana bantuan Covid-19.
Dugaan penipuan tersebut diketahui setelah Wakil Kepala Sekolah HUMAS HUBIN, Didit Aditya. Pihaknya menerima laporan dari salah satu orang tua siswa, bahwa ada yang meminta permohonan donasi untuk Covid-19 dari pesan singkat dan telpon dengan nomor 0852-9899-8551, 0852-9539-9861 mengatasnamakan Kepala Sekolah SMK Auto Matsdua.
"Harus dilacak dan lapor ke pihak berwenang, itu penipuan," kata Didit, beberapa waktu lalu.
Perlu diketahui bahwa SMK Auto Matsuda sebagai Sekolah Menengah Kejuruan hanya memberikan informasi melalui surat undangan resmi atau melalui akun media sosial sekolah secara resmi.
Oleh sebab itu kepada siswa-siswi dan orang tua siswa diminta agar lebih waspada terhadap berbagai jenis penipuan dengan modus meminta bantuan yang mengatasnamakan SMK Auto Matsuda. (Nars)