KUNINGAN - Akibat puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan belasan petugasnya yang reaktif antigen, pihak Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A langsung melakukan berbagai upaya penanganan agar angka kasus positif tidak bertambah.
Selain untuk mencegah penyebaran, upaya tersebut dilakukan untuk menjaga kesehatan WBP dan petugas di tengah isolasi.
Seperti yang diungkapkan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kuningan, Gumelar Budi Rahayu, sejak diketahui ada gejala WBP yang terpapar, pihaknya langsung mengambil langkah dengan berkoordinasi bersama Satgas Covid-19 Kuningan dan Kanwil Kemenkumham Jawa Barat untuk penanganannya.
"Di antaranya, kita telah sepekan lebih melakukan isolasi mandiri bagi WBP yang terpapar dengan memisahkan mereka dari WBP lain. Di samping itu, petugas yang reaktif antigen, kita perintahkan untuk WFH, " ujar Gumelar, Kamis (01/07/2021) saat ditemui di Halaman Lapas Kuningan.
PMB UNIVERSITAS KUNINGAN KLIK DI SINI
PMB Uniku |
Pemberlakuan WFH dilakukan dengan perbandingan 50% WFH dan 50% WFO.
"Bagi yang WFH, sewaktu-waktu bisa datang ke kantor jika diperlukan, " imbuhnya.
Kemudian, upaya lainnya, pihaknya juga secara rutin memberikan jadwal berjemur bagi WBP. Kepada mereka juga diberikan suplemen multivitamin dan makanan bergizi secara rutin setiap hari.
"Dalam memberikan makanan dan suplemen tersebut, petugas juga diwajibkan memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Juga untuk aktivitas di dalam blok, petugas wajib pakai APD," terangnya.
Untuk masa waktu isolasi bagi para WBP, Kalapas menambahkan, bisa saja hingga satu bulan lamanya tergantung kondisi yang berkembang.
PMB FAHUTAN UNIKU KLIK DI SINI
![]() |
Kampus Fahutan Uniku |
Ditanya soal pelayanan bagi keluarga WBP yang ingin menitipkan makanan, pihaknya menyebutkan, tetap membuka pelayanan ini.
"Bagi pemberian makanan dari pihak keluarga WBP tetap kita layani. Tentu dengan protokol kesehatan yang ketat. Kemasan makanan kita semprot dulu pakai disinfektan, " jawabnya.
Sebelumnya, diinformasikan sejumlah 65 WBP di Lapas Kelas II A Kuningan terpapar COVID-19.
Hal itu diketahui setelah dilakukan Swab PCR terhadap 65 WBP oleh tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan pada Rabu (23/06) lalu.
Selain 65 WBP yang positif hasil Swab PCR, diinformasikan juga ada sejumlah 15 dari 17 pegawai yang diswab antigen, reaktif.
BACA JUGA:
Kepala Lapas Kelas IIA Kuningan, Gumelar Budi Rahayu, saat dikonfirmasi kuninganreligi.com di lingkungan Lapas pada Kamis (01/07) membenarkan informasi tersebut.
"Dari 5 orang yang positif sebelumnya, muncullah 65 orang hasil tracing, yang harus dilakukan swab PCR. Dan akhirnya pada Rabu (23/06) lalu dilakukan Swab PCR pada 65 orang WBP tersebut, " ujarnya.
Ditambahkan, setelah satu pekan menunggu, didapatkan hasil Swab PCR yang menyatakan 65 WBP terkonfirmasi positif COVID-19.
"Kita langsung melakukan upaya untuk mengkarantina (lockdown) dengan memisahkan blok (kamar) mereka yang positif. Untuk kegiatan seperti mandi pun kita bikin secara bergiliran, " ungkapnya. (Nars)