KUNINGAN - Puncak Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional Provinsi Jawa Barat di Kebun Raya Kuningan, pada Sabtu (28/11/2020), dihadiri Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan, dan Bupati Kuningan, Acep Purnama. Hadir pula Pejabat Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kementerian LHK RI, dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Epi Kustiawan.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Epi Kustiawan, Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dengan penanaman pohon serentak di 27 kwartir cabang. Hampir 27.250 bibit pohon sudah tertanam. Dengan jumlah peserta 100 orang, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dalam memulihkan hutan dan lahan untuk penyelamatan sumber daya air, produktivitas lahan, perubahan iklim dan pencegahan bencana hidrometeorologi.
"GNPDAS pertama kali dicanangkan pada tahun 2018, sebuah gerakan yang diinisiasi oleh Kementerian LHK dan masyarakat. Gerakan ini merupakan pengembangan atas agenda tahunan penanaman pohon pada kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dengan perspektif yang lebih luas, yaitu pemulihan lahan kritis di hulu DAS. Pada tahun ini, GNPDAS mengusung tema “Pulihkan Lahan, Membangun Masa Depan”," papar Epi.
Sementara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung, Hudoyo, menuturkan, di KLHK terdapat program perbaikan lingkungan melalui kegiatan rehabilasi hutan dan lahan konteks pengelolaan DAS.
Diterangkannya, DAS dikatakan sehat apabila dapat berfungsi dengan baik sebagai media berfungsi dan dan sebagai media pengatur tata air sehingga dapat mendukung secara optimal untuk kegiatan usaha budidaya tanaman maupun menjamin proses siklus air secara seimbang.
"Kementriam LHK melalui Dirjen Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung, menyediakan bibit gratis dari 50 persemaian yang tersebar di seluruh Indonesia sebanyak 30,7 juta batang setiap tahun.” ujarnya.
Di tempat sama, Gubernur Ridwan Kamil mengatakan, Presiden RI Joko Widodo akan menyumbang sebanyak 25 juta pohon untuk Gerakan Tanam Pelihara ini.
Ia menambahkan, ke depannya Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Kominfo akan membuat aplikasi untuk mempermudah masyarakat yang ingin menyumbang pohon tetapi secara fisik tidak mampu hadir untuk menanam di lapangan. Ini merupakan kombinasi digital dan kepedulian terhadap lingkungan.
"Sesuai Surat Edaran Gubernur Nomor 52 Tahun 2020, telah diinstruksukan Gerakan Tanam Pelihara 50 juta pohon yang hingga saat ini telah tertanam 19 juta pohon. Pencanangan gerakan menanam 50 juta pohon ini dilaksanakan karena banyak terdapat lahan-lahan gundul di jawa barat yang menyebabkan longsor di sungai-sungai, " ujar Kang Emil.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada warga yang berulang tahun telah menyumbang 1 pohon, kepada yang promosi, rotasi, dan mutasi yang telah menyumbang 10 pohon, yang menikah telah menyumbang 10 pohon.
"Dalam 1 tahun, alhamdulillah sudah tertanam 19 juta pohon. Kami berharap tahun depan melebihi target, bisa diselesaikan salah satunya, " sebutnya.
Terpisah, Bupati Kuningan mengungkapkan bahwa Kabupaten Kuningan sudah dikenal menjadi kabupaten konservasi. Sesuai arahan gubernur, saat ini Pemerintah Kabupaten Kuningan terus berupaya menjaga amanah berupa hutan yang hijau agar bisa diwariskan kepada anak cucu.
"Semoga hutan hijau bisa memberi manfaat pada masyarakat seperti diantaranya ketersediaan air, kesuburan tanah dan terhindar dari bencana alam, " ujar Bupati Acep.
Disamping sebagai wahana untuk mempromosikan eksistensi Kebun Raya Kuningan, pemilihan lokasi di Kebun Raya Kuningan juga sangat tepat, karena Kabupaten Kuningan sejatinya telah memiliki tempat refresentatif untuk melestarikan biodiversity (keanekaragaman hayati) dari ancaman kepunahan sekaligus berfungsi sebagai obyek wisata, sarana edukasi dan penelitian.
Dengan beralihnya kewenangan urusan kehutanan ke provinsi, Kabupaten Kuningan siap menjadi mitra kolaborasi dan inovasi guna terciptanya hutan Jawa Barat Juara melalui program Pengantin Peduli Lingkungan (PEPELING) yang sudah dicanangkan sejak tahun 2006 melalui instruksi Bupati Kuningan Nomor 1 Tahun 2006, Aparat Peduli Lingkungan (APEL) dan Siswa Baru Peduli Lingkungan (SERULING).
“Kami akan gelorakan kembali menjadi sebuah gerakan moral dalam rangka menyadarkan masyarakat untuk tetap dan selalu peduli terhadap lingkungan. Kami telah membuat surat edaran dan menghimbau kepada seluruh SKPD, BUMN/BUMD dan masyarakat kuningan untuk bersama-sama secara serentak melaksanakan gerakan penanaman dalam rangka hari menanam pohon indonesia (hmpi) tahun ini,” paparnya.
Dalam kesempatan ini, selain penanaman pohon, dilakukan juga penyerahan bantuan ekonomi produktif dari pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada Perhutani Harapan Mulia, Karang Taruna Cikuray, penyerahan simbolis bibit tanaman pohon kepada Kepala Desa Padabeunghar, Kelompok Tani Desa Cantilan, dan peyerahan bibit dari Kepala BPDAS Hutan Lindung kepada pengelola Kebun Raya Kuningan sebanyak 1000 bibit pohon. (Nars)