KUNINGAN - Ancaman kekurangan air bersih mulai dirasakan di wilayah timur Kabupaten Kuningan. Musim kemarau tahun ini, warga di Desa/ Kecamatan Cibeureum, sudah merasakan sulitnya mendapat air bersih. Air di sumur-sumur mereka sebagian sudah agak mengering dan kotor.
Seperti yang terlihat di pelataran luar masjid Desa Cibeureum, setiap menjelang sore hari, belasan warga hilir mudik mengambil air dari penampungan yang ada di sana.
Terpantau pada Senin (24/08), tiga orang warga setempat kedapatan sedang menunggu jerigen yang sedang diisi air dari kran penampungan.
"Saya setiap hari ambil air untuk minum dari sini sejak sumur di rumah mengering. Sehari dua balik ke sini, saat ini hanya untuk air minum saja sih, " terang Astam, salah seorang warga yang sedang mengantri air bersih dari torn masjid.
Jika musim kemarau sudah berlangsung lama, Ia mengatakan, tak hanya air bersih yang dibutuhkannya. Tetapi juga, Ia dan warga sekitar selalu kekurangan air termasuk untuk MCK.
Terpisah, Kepala Dusun Blok 4 Desa Cibeureum, Edi, saat ditemui di lokasi menambahkan, setiap musim kemarau tiba, daerah bagian timur Kuningan termasuk wilayahnya, selalu jadi langganan kekurangan air.
"Iya selalu jadi langganan kekeringan. Untuk antisipasi sementara ada sekira enam lokasi tandon air /torn di Desa ini agar warga bisa mengambil air, " sebutnya.
Bagi warga setempat yang membutuhkan air, pemerintah desa tidak memungut biaya sepeser pun. Mereka diperbolehkan mengambil air seperlunya di enam lokasi torn itu.
"Ya kalau bicara soal biaya penyediaan sarana air bersih ini memang agak lumayan. Karena instalasi pipa pun agak jauh lokasinya dari sumber air Cikananga, " kata Edi.
Mulai Agustus ini, dalam sehari belasan warga sudah mulai mengeluhkan kekurangan air bersih. Mereka mengantri dan dalam sehari ada yang bolak-balik hingga lima kali untuk mendapatkan air yang dibutuhkan keluarga.
"Semoga masalah ini ada perhatian dari pemerintah. Karena kebiasaan kekurangan air ini selalu dialami warga kami, " tukas Edi. (Nars)