Pemuda Walaharcageur "Sulap" Sungai Cisanggarung yang Mengering Jadi Spot Wisata - Kuningan Religi

Breaking



Minggu, 02 Agustus 2020

Pemuda Walaharcageur "Sulap" Sungai Cisanggarung yang Mengering Jadi Spot Wisata


KUNINGAN - Kondisi Sungai Cisanggarung di Kabupaten Kuningan wilayah timur memasuki musim kemarau memiliki debit air yang berangsur surut. Meski begitu, kondisi air Sungai Cisanggarung,  tepatnya di blok Ketapang Desa Walaharcageur, Kecamatan Luragung, masih menyisakan manfaat untuk diambil bagi warga sekitarnya.

Berbekal ide kreatif dan semangat memanfaatkan potensi air sungai yang jernih dan pemandangan alam sekitarnya, sekelompok pemuda dan Badan Perwakilan Desa (BPD) setempat menyulap kondisi Sungai Cisanggarung menjadi lokasi wisata musiman.



Lokasi wisata dadakan yang kini dikenal dengan "Pantai" Walahar ini, ternyata sudah agak dikenal warga Kuningan Timur. Setiap harinya, terutama di sore hari, banyak warga berdatangan ke tempat itu, untuk menikmati sejuknya air sungai dan pemandangan matahari tenggelam.

Beberapa "wahana", seperti rakit dari bambu, saung bambu dan jerami, penyewaan ban untuk berenang, warung, dan spot foto khas dari bambu sudah tersedia menyambut pengunjung.

Jafar, pemuda setempat, mengakui bahwa beberapa wahana tersebut dibuat untiuk menambah keindahan "lokasi wisata" baru yang saat ini mulai dikenal warga.

"Suasana sungai seperti ini biasa kami manfaatkan setiap tahun semasa kemarau. Karena arus airnya tenang dan bening, banyak warga yang datang untuk berenang, " ujarnya saat diwawancara KR, Ahad (01/08/2020), di lokasi.

Untuk masuk ke area itu, kata dia, pengunjung tidak ditarif.  Hanya saja meteka seikhlasnya suka memberikan biaya Rp 2 ribu untuk parkir kendaraan dan pemeliharaan wahana yang ada. Juga untuk spot foto, tarifnya juga seharga itu. 


Terpantau di lokasi tersebut belasan warga yang membawa serta keluarga mereka nampak asyik berenang di perairan yang tenang dan jernih. Anak-anak mereka saling bermain air dan seakan enggan berhenti berenang.

Dira, warga lainnya, mengungkapkan pada KR, bahwa di lokasi itu selalu ramai saat peringatan HUT RI. Warga selalu mengadakan pesta rakyat dengan berbagai lomba di perairan sungai, seperti lomba mancing, ngobeng (nangkap ikan dengan tangan kosong-red), dan rarakitan.

Terpisah, salah seorang pengunjung, Dinda (27 tahun), warga Kecamatan Lebakwangi, mengaku mengetahui lokasi wisata musiman itu dari postingan media sosial rekannya.

Ia merasa senang bisa datang ke lokasi itu, karena menurutnya, suasananya sejuk dan tenang. 



"Airnya juga jernih, bagus buat berenang daripada di kolam renang buatan, " ucapnya.

Pengunjung yang ingin datang ke lokasi "Pantai" Walahar ini, bisa menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Lokasinya berada di pinggiran Sungai Cisanggarung, sebelah selatan Desa Walaharcageur. Dari Jalan Raya Luragung, kita bisa sampai ke lokasi ini sekira 20 menit perjalanan. (Nars)