KUNINGAN - Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Dian Rachnat Yanuar, akhirnya buka suara terkait adanya beberapa oknum ASN yang menghadiri kegiatan perpisahan mantan Camat Cilimus. Acara perpisahan Camat itu, diketahui, dilangsungkan pada masa masih diberlakukannya PSBB dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kuningan.
Publik menilai diselenggarakannya acara tersebut telah memberikan contoh tidak baik pada masyarakat. Karena di tengah diserukannya masyarakat untuk mematuhi aturan PSBB, malah beberapa ASN memperlihatkan pelanggaran aturan PSBB itu sendiri.
" (Awalnya) kita tidak tahu ada kegiatan itu. Itu tidak ada izin. Kita tahu (ada kegiatan itu) dari media, " ungkap Sekda Dian pada kuninganreligi.com, Senin (08/06/2020) malam melalui pesan seluler.
Selanjutnya, Ia memastikan bahwa terhadap ASN yang mengikuti acara tersebut, pihaknya telah memberikan teguran.
"Dan mereka pun telah membuat pernyataan minta maaf. Selanjutnya nanti BKPSDM yang akan menindaklanjutinya, " tandasnya.
Sebelumnya, diberitakan, beberapa ASN lingkup Pemkab Kuningan diketahui mengikuti acara perpisahan Mantan Camat Cilimus, pada Selasa (02/06) di tengah diterapkannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah dalam rangka meminimalisir penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kuningan.
Agenda perpisahan mantan camat tersebut, cepat tersiar di media sosial dalam beberapa video yang diunggah netizen.
Salah seorang petugas penjaga posko penegakkan Kawasan Social Distancing, Ade Rudianto, kepada media sempat menyayangkan perilaku oknum ASN yang ada di video tersebut.
Ade menilai perilaku mereka telah membuat hasil tugasnya selama beberapa bulan ini untuk menerapkan aturan PSBB kepada masyarakat, sia-sia.
"Selama ini, kami petugas di posko-posko penjagaan selalu menghimbau warga agar patuh pada aturan PSBB, seperti memakai masker dan melakukan Social Distancing. Tapi dengan adanya kegiatan perpisahan mantan Camat itu, ya sia-sia saja upaya kami, " ujar Ade.
Kenapa dirinya menilai tugas yang dilaksanakannya sia-sia? Karena saat ini banyak warga yang dihimbau, malah bisa berbalik melempar alasan, kenapa mereka tidak patuh aturan PSBB, karena ikut yang dicontohkan para oknum ASN pada acara itu.
"Coba bayangkan, apa jawaban kami saat menghimbau masyarakat untuk patuh pada PSBB, malah warga balik mencibir dengan alasan ada contoh dari para oknum ASN itu, " katanya.
Ade berharap banyak agar Pembina ASN, yakni Sekda, untuk segera memberikan Sanksi pada oknum ASN yang diduga melanggar aturan PSBB dalam acara tersebut, untuk mengembalikan lagi kepercayaan masyarakat pada Pemerintah Daerah.
Jika tidak segera dijawab dengan sanksi itu, kami khawatir warga akan lebih bebas bertindak untuk melanggar aturan PSBB, karena sudah tidak respek lagi pada pemerintah.
"Iya, sekarang saja masyarakat banyak yang melanggar aturan PSBB, seperti sudah banyak warga yang tidak memakai masker, pada berkerumun dan lain sebagainya, " pungkas Ade. (Nars)