KUNINGAN - Berakhirnya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap 3 di Kabupaten Kuningan, disikapi warga dengan beragam. Sebagian menganggap dengan berakhirnya masa PSBB, membolehkan mereka untuk bepergian ke luar rumah untuk melepas kejenuhan setelah selama ini "terkarantina" di dalam rumah, akibat adanya pandemi Covid-19.
Salah satunya terlihat di lokasi yang saat ini sedang "hits" di media sosial netizen warga Kuningan, Jembatan Gantung Winduhaji, Kecamatan Kuningan pada Ahad (14/06/2020). Puluhan warga, terpantau, berkerumun untuk bisa masuk ke lokasi jembatan sekadar untuk bisa berswafoto.
Bangunan jembatan gantung yang tergolong unik dan eksotis saat dilihat itu, memang menyedot perhatian warga Kuningan saat ini. Banyak netizen yang mengunggah keindahan lokasi jembatan sebagai tempat swafoto yang asyik.
Apalagi, saat belum ada keputusan resmi dari pemerintah daerah terkait kelanjutan penanganan Covid-19. Usai terjadi "kelonggaran" itu, sontak membuat warga yang penasaran dengan lokasi Jembatan itu, berdatangan ke lokasi.
Salah seorang warga, Dian (45) tahun, warga Lebakwangi, mengaku datang ke lokasi itu karena ingin berwisata. Ia tahu keindahan jembatan itu dari postingan media sosial warga lainnya.
"Di Medsos kan sudah viral, jadi penasaran ingin tahu seperti apa lokasinya. Karena kayaknya bagus banget untuk lokasi selfie, " ujar Dian yang datang bareng teman-temannya di lokasi jembatan penghubung dua kelurahan itu.
Meski pengunjung berjubel, terpantau, "petugas" di lokasi memberi batas bagi mereka untuk bisa memasuki badan jembatan, agar tidak berkumpul banyak orang. Pengunjung yang datang didominasi oleh kaum hawa, yang berasal dari luar Kecamatan Kuningan.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 paska PSBB ini, aparat kepolisian segera melakukan patroli ke lokasi tersebut.
Kapolsek Kuningan Kota, Kompol Agus Suroso, kepada media mengungkapkan pihaknya selalu melakukan patroli untuk menghimbau warga agar tetap memperhatikam protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
"Saat patroli, kami melihat warga berjubel di mulut jembatan untuk bisa berswafoto. Petugas langsung membuat batas agar tidak terjadi penumpukan massa di badan jembatan tersebut, " jelas Kapolsek.
Hal itu, dilakukan, selain untuk menerapkan jaga jarak, juga menjaga keselamatan mereka saat berada di tengah-tengah jembatan.
"Kami mengatur pengunjung untuk saling bergantian dalam pengambilan foto," katanya.
Menjelaskan soal bangunan jembatan, Agus mengatakan bahwa jembatan itu belum diresmikan oleh pemerintah. Namun sejak selesai dibangun, sudah menjadi akses transportasi warga.
Dalam pengaturan pengunjung yang berjubel, petugas memberi waktu bagi warga agar bergiliran masuk ke dalam jembatan. Jumlah pengunjung pun dibatasi hanya 15 orang yang bisa masuk dalam waktu 5 menit.
"Kami menurunkan petugas untuk mengawasi lokasi jembatan gantung. Di dua sisi jembatan pun kami memasang palang dari bambu, " jelasnya.
Selain pengaturan jumlah dan waktu pengunjung, pihaknya juga selalu menyosialisasikan protokol kesehatan penanganan Covid-19 lainnya, seperti penggunaan masker, pemakaian hand sanitizer dan menjaga jarak. (Nars)