Tour de Rutilahu Digagas, Sindir Event Tour de Linggarjati? - Kuningan Religi

Breaking



Sabtu, 31 Agustus 2019

Tour de Rutilahu Digagas, Sindir Event Tour de Linggarjati?


KUNINGAN - Jelang perhelatan wisata balap sepeda Tour de Linggarjati (TdL), kelompok warga yang menamakan diri Komunitas Maharddikeka juga menggagas program dengan nama yang hampir sama, yakni Tour de Rutilahu (TdR).

Program TdR tersebut, menurut informasi, akan digelar mulai Sabtu (31/08/2019) ini dengan sasaran rumah-rumah yang tidak layak huni di seluruh Kabupaten Kuningan.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Nabil Nahdi, pelaksanaan TdR digagas karena pihaknya melihat banyaknya kondisi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Kabupaten Kuningan.



"Event ini sekaligus untuk mengisi rangkaian acara Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) yang jatuh setiap tanggal 1 September. Event tersebut diselenggarakan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat Kabupaten Kuningan," ujar Nabil.

Berdasarkan sejarah, imbuhnya, tanggal 1 September 1498 M atau 4 Muharram terjadi peristiwa penting yaitu masuknya Agama Islam ke Kuningan. Sehingga pihaknya memandang pada tanggal tersebut sebagai umat muslim Kuningan perlu memperingatinya. 

"Dalam memperingati hari besar Islam ini harus diisi dengan berbagai hal yang bermanfaat dan menghindari perbuatan mubadzir karena perbuatan mubadzir dilarang dalam agama Islam," tandasnya.

Terpisah, penanggungjawab event TdR, Nana Mulyana Latif, menyampaikan bahwa perigatan 1 September ini, sudah seharusnya diisi dengan kegiatan yang mencontoh Sunan Gunung Djati atau Syekh Syarif Hidayatullah yang mengangkat Suranggajaya sebagai Adipati Kuningan pada tanggal 1 September.

"Tour de Rutilahu ini merupakan implementasi dari pesan Sunan Gunung Djati yakni 'Titip Tajug lan Fakir Miskin'," lanjut Nana.

Sementara itu, ketua Komunitas Maharddikeka, dr Elly Wijaya Nursyam, menambahkan bahwa ke depan komunitas Maharddikeka akan terus melakukan berbagai kegiatan sosial untuk membantu masalah masyarakat terutama masyarakat miskin.



"Intinya kita buat kelompok yang punya niat sama. Berbuat baik, membantu orang yang tidak mampu berbagi rezeki sebisanya tanpa ada niat pamer dan mendapat pamrih," ungkap Elly.

Elly pun berharap apa yang dilakukan oleh Maharddikeka mampu mengetuk hati yang lain agar mau berbagi kepada saudara yang kurang mampu.

"Semoga sedikit demi sedikit kedepannya semakin banyak orang yang mengikuti jejak kita.  Bersama  pemerintah bahu-membahu mengatasi masalah kemiskinan di Kabupaten Kuningan," pungkas Elly.  (Nars)