Ormas Pemuda Pancasila dan Warga Caracas, Geruduk Pabrik Pulpen Asaba - Kuningan Religi

Breaking



Selasa, 07 Mei 2019

Ormas Pemuda Pancasila dan Warga Caracas, Geruduk Pabrik Pulpen Asaba



KUNINGAN - Simpang siur perizinan berdirinya Pabrik Pulpen milik PT Asaba, di Desa Caracas, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, kembali mendapat sorotan organisasi masyarakat dan warga setempat. 

Puluhan anggota Ormas Pemuda Pancasila (PP) berikut warga dan juga paart desa setempat, Selasa (07/05/2019), melakukan aksi unjuk rasa di depan pabrik yang juga sempat dipertanyakan izin RTRW dan RDTRnya oleh Ormas lain beberapa waktu lalu.

Ketua PAC PP Kecamatan Cilimus, Ade Kurniawan, kepada media menjelaskan, bahwa kedatangan mereka di lokasi sebagai organisasi massa yang berfungsi sosial kontrol, untuk mempertanyakan izin pabril milik PT Asaba tersebut.



" Pertama, izin RTRW dan RDTRnya, kedua izin ketenagakerjaan terkait dugaan dipekerjakannya dokter tanpa legalitas formal di sini. Dengan hal tersebut PP berasumsi PT Asaba melakukan praktek dokter ilegal atau mal-praktek, " tuding Ade.

Karena, menurutnya, jika seorang dokter bekerja tanpa adanya legalitas formal, pihaknya khawatir akan nasib kesehatan para pekerja pabriknya sendiri.

Kemudian, pihaknya juga menelusuri informasi terkait IMB pabrik pulpen tersebut yang juga dikabarkan masih bermasalah atau belum tuntas.

" Kita sering mempertanyakan hal tersebut dan kami juga didampingi aparat desa setempat, dalam hal ini Kasi Ekbangnya, termasuk para tokoh dan aktivis Desa Caracas, " ungkapnya.

Sementara, Nurdin, aparat Desa Caracas, mengaku ingin menjadikan masyarakat desanya bermartabat, dan menciptakan perekonomian yang aman dan kondusif dalam rangka pemberdayaan warga desa.

" Warga setempat pun perlu diberdayakan, bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan. Dengan berdirinya pabrik Asaba ini kami tidak bangga, karena buktinya masih banyak warga kami yang menganggur, yang belum diterima bekerja di sini, " ungkapnya.

PT Asaba sendiri, imbuh Nurdin, dalam pertemuan dengan aparat desa beberapa waktu lalu, mengaku tidak akan memberikan Pendapatan Asli Desa (PAD) bagi desa.

" Namun Alhamdulillah, berkat adanya aksi ini, saat klarifikasi hari ini, setelah kami melakukan silaturahmi didapatkan titik temu bahwa pihak Asaba akan memberikan CSR setiap tahunnya kepada pemerintahan desa, " tutur Nurdin.



Terkait limbah pabrik yang dihasilkan, Nurdin mengungkapkan, pihak Asaba telah mempersilakan putra daerah Desa Caracas untuk bersama-sama mengelolanya.

Terkait izin RDTR, RTRW dan IMB, aparat desa mengatakan bahwa telah ada pihak Asaba yang datang ke kantor desa, yang ingin adanya IMB.

" Setelah kami klartifikasi ternyata adanya IMB yang awal memang telah ada, yang keduanya, ada yang minta tanda tangan Kepala Desa, dan warga sekitar setelah bangunannya berdiri, dan warga juga ikut menandatanganinya, " tukasnya.(Nars)