Pernik Ramadhan: Ini yang Membuat Salman Amrillah Jadi Juara MTQ Internasional 2019 - Kuningan Religi

Breaking



Selasa, 07 Mei 2019

Pernik Ramadhan: Ini yang Membuat Salman Amrillah Jadi Juara MTQ Internasional 2019


BANDUNG - Pria kelahiran Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 29 tahun lalu, Salman Amrillah, telah berhasil memukau Dewan Juri Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Internasional ke-36 yang digelar di Kota Tehran, Iran, pertengahan April 2019 lalu. Ia dinobatkan sebagai Juara Pertama kategori Tilawah Dewasa Pria, mengalahkan peserta dari 84 negara lainnya.

Seperti yang dilansir www.nu.or.id. pada kejuaraan tersebut, Ia harus membaca Al-Qur’an dengan empat langgam, yakni Bayati, Nahawan, Syikah, dan Hijaz.



Dan ternyata dewan juri memutuskan Salman bisa melebihi peserta lain pada penguasaan lagu dan suara. Namun, dengan tawadhu', Salman berbicara bahwa para qari dari berbagai negara sangat luar biasa bagus. Dengan merendahkan diri, ia menilai lebih karena faktor keberuntungan. 

Terkait kemampuan seni membaca Al Qur'an, Salman bercerita kepada media bahwa dirinya mulai diajari sejak kecil oleh ayah dan bundanya yang terampil dalam bidang itu. Untuk menambah dan mengasah kemampuannya, ia menimba ilmu di berbagai pesantren Jawa Barat. 


Lihat penampilam Salman Amrillah Juara MTQ Internasional di video ini: 

Tercatat Salman pernah belajar di Pondok Pesantren Al-Falah Cicalengka yang terkenal dengan ajengan ahli Al-Quran, yang dipimpin almaghfurlah Ajengan KH Ahmad Syahid (kini dilanjutkan putranya, KH Cecep Syahid). 

Kemudian ia melanjutkan belajar ke Pondok Pesantren Al-Qur'an Cijantung, Ciamis, ke Darul Ma’arif Sindang Palay, Kabupaten Bandung, Pondok Pesantren Qiratus Sab’ah Limbangan, Garut, ke Baitur Rosyad Pacet, Kabupaten Bandung 2010. Kini ia melanjutkan Pondok Pesantren Tanjungsalam Ciwidey.

Masa muda Salman dihabiskan untuk berlatih dan berlatih dan mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an di berbagai tingkatan. Kerja kerasnya membuahkan hasil. 

Bapak dua anak ini pun pernah juara qari nasional tingkat dewasa yang digelar pimpinan Pusat JQHNU di Pondok Pesantren Ash-Shidiqiyyah Karawang, Jawa Barat pada 2018. Pada tahun lalu, ia juga meraih juara ketiga MTQ Nasional di Medan, Sumatera Utara. 

“Kuncinya berlatih dan berlatih,” katanya ketika ditanya perihal predikat yang disandangnya itu, “dan keberuntungan nasib,” tambahnya.

Sementara, seperti yang ditulis republika.co.id, Dubes Octaviano Alimudin mengungkapkan rasa bangga atas predikat juara yang diperoleh Kafilah asal Indonesia di ajang MTQ Internasional 2019 tersebut. 



Dia menyebutkan, MTQ Internasional Iran ke-36 yang dilaksanakan dari tanggal 10 – 14 April 2019 di Tehran, Iran merupakan ajang tahunan. Tahun ini diikuti oleh 84 negara. Dari tujuh kategori, Indonesia mengirimkan empat peserta untuk kategori Qori dewasa pria dan pelajar pria serta hafiz Qur’an dewasa wanita dan pelajar. Sementara itu pada saat yang bersamaan juga diselenggarakan MTQ Internasional antarpelajar pondok pesantren juga dilaksanakan di Kota Qom.

Keempatnya peserta dari Indonesia adalah Salman Amrillah dari Provinsi Jawa Barat, meraih juara kategori tilawah dewasa pria, Muhammad Rifqi Hawari dari Provinsi Kepulauan Riau, meraih juara tiga kategori tilawah pelajar pria. Sedangkan Muhammad Khaerrurozzaq  dari Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Ummu Habibah Rochim dari Provinsi Jawa Timur masing-masing masuk ke babak finalis untuk kategori hafiz quran pelajar pria dan dewasa wanita.

Sumber: www.nu.or.id dan republika.co.id (Nars)