KUNINGAN - Satu tokoh yang luput dari pemberitaan perihal lancarnya acara Festival Angklung Internasional Kuningan 2018 adalah Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kuningan, Jaka Chaerul.
Ketika kuninganreligi.com berkunjung ke ruang kerjanya, Senin (19/11/2018), pejabat senior di lingkup Pemkab Kuningan ini mengaku sangat puas meski dalam beberapa pemberitaan media lokal namanya tidak disebut-sebut.
Padahal, akunya, sesuai tupoksi kedinasan, Disporapar-lah yang menjadi leading sektor penyelenggaraan Festival yang bisa dibilang sukses tersebut.
" Sesuai SK Bupati tentang kepanitiaan festival, Saya ketua penyelenggaranya, namun rekan-rekan media tidak satu pun yang menuliskan peran Disporapar Kuningan di sana. Enggak apa-apa, toh kesuksesan acara tersebut kan demi nama baik Kuningan juga, " ujarnya.
Menurut mantan Kadishub Kuningan ini, Angklung sudah merupakan salah satu ikon wisata Kuningan. Karena, salah satu tokoh penemu inovasi alat musik dari bambu tersebut adalah orang Kuningan. Jadi, menurutnya, Kuningan harus bisa bersaing dengan daerah yang juga memiliki atraksi angklung, untuk mengembangkan seni budaya tersebut.
" Festival Angklung Internasional itulah yang menjadi salah satu agenda rutin yang kami gagas untuk mengembangkan wisata Kuningan, " ucapnnya.
Kenapa Wisata Kuningan harus dikembangkan? Jaka menjawab, karena hampir seluruh daerah di Indonesia saat ini bersaing untuk memajukan wisatanya sebagai sumber pendapatan daerah.
" Karena dari wisata inilah, akan terdongkrak PAD dari kunjungan wisatawan ke daerah, juga berdampak pada peningkatan infrastuktur, ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya, " tukasnya. (Nars)
