KUNINGAN - Sudah menjadi agenda rutin tahunan, setiap malam pergantian Tahun Hijriyah, di Markas Ormas Gerakan Anti Maksiat (GAMAS) Kabupaten Kuningan, selalu diisi dengan kajian agama, munajat, yang diakhiri dengan penulisan lafadz Basmalah bersama.
Ketua Gamas Kabupaten Kuningan, K Nana Nurudin, kepada kuninganreligi.com mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilaksanakannya itu merupakan bagian dari upaya menghidupkan malam pergantian tahun dengan evaluasi diri dan ikhtiar agar diberikan kebaikan pada tahun yang akan dijalani.
" Setiap manusia butuh sandaran agar dirinya terjaga dari hal-hal yang tidak diharapkan dan mendapatkan kebaikan lahir bathin dalam hidupnya. Hal itu harus dengan ikhtiar berharap kepada Alloh SWT, " ungkapnya.
Penulisan lafadz Basmalah, imbuh K Nana, adalah salah satu ikhtiar yang selalu dilaksanakan setiap malam pergantian Tahun Baru Islam (Hijriyah). Sejak dulu, ini rutin dilaksanakan di pesantren-pesantren Al Hikmah, seperti di daerah Lengkong, Kadugede, Ciwaringin (Cirebon) dan Sempur (Bogor).
Dalam prakteknya, peserta menulis Basmalah, harus suci dari hadats kecil dan besar, kemudian niat, membaca Basmalah, Syahadat, Sholawat dan Istighfar sebagai pembuka kunci segala do'a.
Selanjutnya, peserta menuliskan satu per satu lafadz "Bismillahirrohmaanirrohiim" (tentunya dalam huruf arab), sebanyak yang sudah ditentukan oleh Sang Guru, dan do'a-do'a tambahan lainnya dalam secarik kertas. Kegiatan tersebut berlangsung hingga menjelang tibanya waktu Shubuh.
" Kegiatan juga diisi dengan pembahasan program kerja organisasi Gamas ke depan dan rapat koordinasi Bulanan. Penekanan untuk program terdekat, kami memiliki PR besar dalam rangka meminimalisai dampak buruk kebijakan pariwisata terhadap moral generasi muda Kuningan, " tukasnya. (Nars)
