KUNINGAN - Rapat Paripurna DPRD Kuningan tentang pembahasan APBD Perubahan 2018, yang sudah berjalan sekira setengah jam, Senin (10/09/2018). terpaksa dihentikan sejenak. Hal ini disebabkan para pimpinan Fraksi. termasuk Ketua DPRD, Rana Suparman, mau menemui massa KAMMI Kuningan yang melakukan aksi demonstrasi di pintu masuk gedung dewan.
Ketika menemui massa aksi, Rana mencoba menjelaskan bahwa kondisi perekonomian Indonesia saat ini sebenarnya masih terkendali, berbeda halnya dengan saat Krisis 1998 lalu.
" Terkait kebijakan impor pun saat ini adalah impor yang terawasi dan terkendali, beda dengan saat Impor Daging Sapi, " ujar Rana.
Malahan, Rana sempat menuding bahwa permasalahan perekonomian yang dituding akibat tingginya utang negara adalah "dosa" masa lalu yang diwariskan pemerintahan sebelumnya.
Namun, dengan jawaban dari Ketua DPRD ini, tak seorang pun dari massa aksi yang enggan menanggapi. Hanya saja, salah seorang perwakilan massa, yang juga menjabat sebagai pengurus bagian Kebijakan Publik KAMMI Kuningan, Muhammad Irgan, menyampaikan bahwa jawaban yang sedikit bernuansa politis tersebut adalah hal yang wajar.
" Wajar, kan mereka juga politisi, tentu jawabannya mengandung unsur itu, " ujarnya
Yang ingin dikedepankan KAMMI Kuningan dalam aksi tersebut, imbuh Irgan, hanyalah mendesak pemerintah untuk bisa menstabilkan nilai tukar rupiah dan memperbaiki kondisi perekonomian negara saat ini
" Sesuai intruksi dari KAMMI Pusat, bahwa kami di daerah pun bisa mendesak pemerintahndaerah, agar menyampaikan aspirasi ini ke tingkat yang lebih atas, " jelasnya.
Jika aksi mereka hari ini, hanya dianggap angin lalu, dan tidak ada tindak lanjut - karena pihaknya akan memantau terus perkembangan aksi - bukan tidak mungkin akan melakukan aksi yang lebih besar selanjutnya. (Nars)