KUNINGAN - Ratusan pendukung ketiga pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Kuningan yang ikut serta bersama rombongan Paslon untuk mengikuti agenda Debat Publik, harus rela bersabar menunggu di luar halaman GOR Ewangga, Selasa (19/06/2018) malam, hingga acara debat selesai.
Hal ini disebabkan ketat dan terbatasnya akses untuk masuk ruangan GOR Ewangga, yang dikhususkan bagi mereka pemilik tanda pengenal dan undangan yang diberikan pihak penyelenggara.
Bahkan, beberapa kali, aparat kepolisian menyuruh warga yang tidak memiliki tanda pengenal untuk memisahkan diri di luar halaman.
Alih-alih ingin menyaksikan berlangsungnya debat publik, namun, kenyataannya mereka hanya bisa duduk-duduk jalanan depan Stadion Mashud Wisnusaputra, yang berjarak belasan meter dari GOR Ewangga.
Salah satu pendukung paslon nomor 1, Said, warga Luragung, mengungkapkan kekecewaannya kepada kuninganreligi.com.
Ia memberikan kritik kepada KPU Kuningan sebagai penyelenggara acara debat yang tidak menyediakan layar lebar di luar arena GOR Ewangga.
Padahal ia jauh-jauh dari Luragung, ingin memberikan support kepada pasangan yang didukungnya saat mengikuti debat publik.
" Katanya bakal ada layar lebar di luar, kok enggak ada ya? bagaimana bisa kami mengetahui jalannya debat di dalam? " tanyanya menggerutu.
Terpisah, Ketua KPU Kuningan, Heni Susilawati, saat dimintai keterangan seusai acara debat berlangsung, mengungkapkan kepada media bahwa memang sebelumnya ada rencana untuk memasang layar lebar di luar gedung, agar simpatisan yang tidak bisa masuk, bisa melihat berlangsungnya acara debat di luar arena.
Namun, kata Heni, saat rapat koordinasi terakhir dengan perwakilan ketiga paslon, sebelum pelaksanaan debat, telah disepakati untuk tidak memasang layar lebar tersebut.
" Ada tim kampanyenya dari ketiga paslon, kita rakor, kita sampaikan, dengan berbagai pertimbangan. Kami kira ini sudah berjalan lebih baik, " ujar Heni.
Heni menambahkan, karena faktor keamanan, saat pelaksanaan debat tersebut dihadiri banyak pihak, tidak hanya tim kampanye ketiga paslon saja, sehingga pihaknya tidak memasang layar lebar tersebut.
" Saya kira pihak pengamanan memiliki manajemen keamanan yang jauh lebih baik dari kita, kita tidak mungkin mengambil keputusan tanpa berkoordinasi dengan mereka, " tukasnya.(Nars)
