Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) |
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hadir dan memberikan pandangan pada pertemuan sejumlah pimpinan Parpol pengusung Koalisi Indonesia Maju di Rumah Kertanegara, Jakarta, Jum'at (13/10/2023) malam.
Melalui rilis tertulis dari Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, dijelaskan, sebagai pendatang paling baru di koalisi, Capres Prabowo selalu membuka ruang untuk diskusi dengan Partai Demokrat.
“Beliau tanya apa yang dipikirkan dan apa yang menjadi pandangan dari Demokrat. Kita punya hak di situ dan kita dibuka ruang untuk memberikan pandangan dan menyampaikan aspirasi,” kata AHY dalam rilisnya.
Menurutnya, Partai Demokrat tidak mengusulkan kader utamanya (sebagai Bakal Cawapres untuk mendampingi Prabowo).
"Tapi, kita kemudian menyampaikan, baik juga untuk dipikirkan, nama Bu Khofifah, Gubernur Jawa Timur, dengan sejumlah faktor dan pertimbangan," sebutnya.
Partai Demokrat, menggarisbawahi pandangan dan masukan tersebut dengan satu kalimat yang jelas, bahwa untuk urusan pengambilan keputusan terkait dengan cawapres, dikembalikan, diberikan secara langsung kepada Prabowo Subianto sebagai Capres yang diusungnya.
"Pada prinsipnya, posisi Partai Demokrat saat ini ada tiga. Pertama, kita ingin Pak Prabowo ini menang dalam pemilihan presiden. Yang kedua, kewenangan untuk memilih cawapres, ya ditentukan oleh Pak Prabowo sendiri sebagai Capres. Dengan niat dan tujuan serta pertimbangan bahwa pasangan Cawapres tersebut akan membawa kemenangan," paparnya.
Kemudian yang ketiga, ditandaskan AHY, Partai Demokrat akan berjuang penuh untuk memenangkan Prabowo, siapapun pada akhirnya pasangan yang dipilih Prabowo sebagai Cawapres dengan tujuan menang.
Sebelumnya, pada Jum'at siang, AHY memimpin Rapat Pleno Pengurus DPP Partai Demokrat di Aula Yudhoyono DPP Partai Demokrat.
Pada pertemuan tersebut, AHY menyampaikan dua agenda utama, yakni update perkembangan situasi politik terkini terkait Pemilihan Presiden, dan mengenai pemilihan anggota legislatif.
AHY mengakui pasca mendeklarasikan Capres Prabowo Subianto, penerimaan publik terhadap Demokrat secara umum positif.
"Ada sekitar 60 persen yang mengatakan bahwa sudah tepat Partai Demokrat keluar dari koalisi sebelumnya, dan sekitar 54 persen mengatakan sudah tepat Partai Demokrat berada di koalisi saat ini mendukung Capres Prabowo Subianto,” tegasnya.
Ia menambahkan, komitmen Partai Demokrat akan fokus bagaimana memenangkan Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8.
Putra Susilo Bambang Yudhoyono ini membantah rumor bahwa pertemuan antara SBY dan Presiden Jokowi pada tanggal 3 Oktober yang lalu adalah tentang semacam tukar guling.
"(Ada tudingan) bahwa jika kita mendukung cawapres tertentu, maka Demokrat akan mendapat jatah menteri. Tidak benar 100%, tidak ada pembicaraan terkait itu,” tegasnya.
Pertemuan SBY-Jokowu itu, terang AHY, didorong oleh para elit pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Maju. Demokrat ada dalam Koalisi Indonesia Maju, dan tentunya secara umum partai-partai pengusung adalah partai-partai yang ada dalam pemerintahan, sehingga kalau SBY bertemu bersilaturahim dengan Presiden Jokowi akan bagus.
"Apalagi kita tahu, mungkin terakhir one-on-one pertemuan seperti itu empat tahunan yang lalu. Tentu selain membahas situasi negeri terkini juga membahas terkait dengan Pemilu 2024,” tukasnya. (Nars)