KUNINGAN - Kesulitan masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng kemasan di pasar tradisional dan modern di Kabupaten Kuningan terus berlangsung. Pada Jum'at (11/2) puluhan calon pembeli minyak goreng di sebuah toko modern di Jalan Siliwangi, Kuningan, terpaksa harus pulang dengan tangan hampa, karena stok minyak goreng di toko tersebut kosong.
Seorang pembeli, Ayu (46) warga Kelurahan Purwawinangun, saat dimintai komentar mengaku mendapat informasi adanya stok minyak goreng di toko modern itu pada Jum'at pagi. Namun, dirinya baru sempat ke toko itu pada jam 11:00 WIB dan hanya mendapat tulisan di depan pintu masuk toko, bahwa stok minyak goreng di sana, kosong.
"Iya, tadi pagi katanya stok banyak, bahkan tetangga Saya bisa beli satu kemasan yang 2 liter. Itu pun harus mencelupkan jari ke tinta, agar tidak bisa membeli dua kali, " kata Ayu.
Terpisah, salah seorang pedagang sembako di pasar tradisional Luragung, Iwan, membenarkan bahwa minyak goreng di pasaran kini sulit didapatkan, akibat stok dari distributor juga terbatas.
Malahan, sebagai pedagang di pasar tradisional, dirinya merasa dianaktirikan oleh distributor, karena Ia melihat distributor cenderung mengutamakan penyaluran ke pasar modern.
"Saat kami meminta stok ke distributor, awalnya harus menyertakan NPWP. Namun saat Kami katakan punya NPWP, tetap saja kayak dipersulit. Kami diminta bayar tunai di depan sebelum stok dikirim, padahal sebelumnya tidak begini, " keluhnya.
Iwan menambahkan, jika penyaluran minyak goreng ke pasar tradisional seperti saat ini terus, Ia mengkhawatirkan para pelanggan bisa kecewa dan lari ke pasar modern.
"Kenapa pengiriman ke pasar modern bisa sampai dua kali dalam sehari, tapi ke kami di pedagang kecil seolah dibatasi dan tidak dilayani, " katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kabupaten Kuningan, U Kusmana, saat dikonfirmasi awak media soal keluhan pedagang di Pasar Luragung, mengatakan pihaknya akan segera melakukan pengecekan ke lapangan.
"Untuk daerah Kuningan Timur, memang belum dilakukan pemantauan. Nanti kita akan cek segera, " ujarnya. (Nars)