Rider Freestyle termuda, Nabawi Al Hakim Haidar (Jalu) asal Kuningan, tampil bersama puluhan Rider lain pada Invitasi Olahraga Ekstrim tingkat Jawa Barat (16/11) |
KUNINGAN - Seratusan peserta yang datang dari seluruh Kabupaten/Kota se Jawa Barat mengikuti Invitasi Olahraga Ekstrim BMX Freestyle Tingkat Jawa Barat 2021, Selasa (16/11/2021), di Lapangan Pandapa Paramartha, Kabupaten Kuningan
Invitasi ini diadakan tiap tahun oleh Dispora Jawa Barat bekerjasama dengan KORMI, dan Asosiasi BMX Indonesia. Sebagai tuan rumah digawangi oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kuningan.
"Invitasi ini mengambil tema BMX Bersatu Mendukung Jabar Juara Menuju Indonesia Bugar, " terang Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Jabar, Dadang Abdulrahman dalam keterangannya.
Ia menyebutkan invitasi Olahraga Ekstrim ini perlu dikenalkan eksistensinya kepada masyarakat.
"Invitasi BMX Freestyle ini juga untuk memfasilitasi kreatifitas anak muda agar terhindar dari hal negatif, " katanya.
Selain itu, ajang unjuk kebolehan BMX Freestyle yang digelar rutin di lokasi yang berbeda agar mengasah skill para Rider BMX semakin matang dan bisa berprestasi.
" Regenerasi Olahraga ekstrim ini terlihat pada saat ini, dimana ada dua rider asal Kabupaten Kuningan yang berusia 6 tahun, " katanya.
Panitia Invitasi Olahraga Ekstrim menyebutkan bahwa hadiah yang disediakan bagi para juara freestyle ini adalah uang tunai sejumlah total Rp 22,75 juta, tropi dan piagam penghargaan.
Sementara, Perwakilan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Jabar, Dedi Kenedi, menyebutkan, pada cabang olahraga ekstr sepeda ini dikenal ada dua, yakni BMX Freestyle dan Push Bike (yang saat ini baru muncul).
"Kreatifitas anak muda saat ini tidak boleh dibatasi, kita harus fasilitasi mereka selama itu hal positif. Bahkan kalau bisa, kita kembangkan, " kata Dedi.
Di lain pihak, Bupati Kuningan, Acep Purnama menyambut baik pelaksanaan Invitasi Olahraga Ekstrim yang difasilitasi Dispora Jabar dan Disporapar Kabupaten Kuningan.
"Kita akan coba nanti menggelar agenda Olahraga ekstrim ini kalau bisa 3 kali dalam setahun, " jelasnya.
Ia berpesan, kepada para rider BMX Freestyle agar tetap memperhatikan keselamatan dalam beraksi. Rider jangan melulu mengejar prestasi, tapi alat keselamatan juga harus dilengkapi.
"Kita akui, memang sarana prasarana Olahraga ekstrim di Kuningan masih dirasakan kurang. Insya Allah kedepan kita akan sempurnakan, " pungkas Acep. (Nars)