Suasana Khitanan Massal yang diselenggarakan Yayasan Baraya 85 |
KUNINGAN - Memasuki usianya yang ke-7, Yayasan Baraya 85, menggelar agenda khitanan massal. Senin (18/10/2021) tercatat ada 82 anak yang mendaftarkan diri sebagai peserta khitanan massal tersebut.
Ketua penyelenggara HUT ke-7 Yayasan Baraya 85, Suardi, menjelaskan kepada kuninganreligi.com bahwa 82 anak tersebut berasal dari 17 desa di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Cilimus, Kecamatan Cigandamekar, Kecamatan Mandirancan dan Kecamatan Pancalang.
"Karena pesertanya banyak, melihat kondisi pandemi saat ini, maka kami mengambil metode penyelenggaraan acara yang dipastikan akan menerapkan Prokes yang ketat, " ungkap Suardi, Senin siang.
Agenda khitanan massal akan dipusatkan di Desa Randobawailir, karena letaknya berada di tengah-tengah 4 kecamatan asal peseta khitanan.
Pihaknya memutuskan agenda tersebut akan dilaksanakan secara sederhana dan terpisah.
"Tempat pelaksanaan nanti cukup luas, dan pemanggilan peserta pun dilaksanakan secara bertahap dengan absen yang telah ditetapkan," ucapnya.
Latar belakang penyelenggaraan acara khitanan, imbuhnya, timbul dari rasa keprihatinan melihat kondisi pandemi ini yang telah berdampak pada kemampuan ekonomi masyarakat. Sehingga banyak anak usia khitan belum bisa dikhitan.
"Ini terlihat dari banyaknya pendaftar untuk jadi peserta khitanan massal ini. Kebetulan agenda khitanan massal ini adalah yang keempat kalinya digelar oleh kami, " ujarnya.
Agar pelaksanaan acara berjalan lancar, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Kuningan, Susi Lusianti untuk mengarahkan pada pelaksana medis yang profesional dalam pelaksanaan kegiatannya.
Tim medis yang akan melakukan khitanan adalah dari klinik Metro dan pengawasan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Selain itu dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak juga berjalan dengan baik.
Ketua yayasan, Yayan Henri Danisukmara, kepada media mengatakan bahwa pada khitanan massal tersebut para anak sunat masing-masing mendapat 1 stel baju koko, tas sekolah dari brand terkenal bodypack, perlengkapan alat tulis sekolah, makan ringan dan uang panyecep sebesar Rp 1 juta rupiah.
" Ini semua sebagai wujud kepedulian sosial dari warga Baraya 85, dengan harapan semoga kedepannya kegiatan serupa dapat terus terlaksana bahkan lebih ditingkatkan baik kegiatan sosial, pendidikan dan ekonomi masyarakat," terang Yayan diamini Ketua Dewan Pembina Baraya 85, Iwan Koswadhi.
Sebelumnya, para anak sunat juga dihibur dengan kesenian sisingaan, yang sekaligus sebagai wujud rasa syukur dapat memberikan rasa bahagia kepada anak. Bagi para peserta disediakan foto booth untuk berfoto anak sunat dan keluarganya.
"Jadi konsepnya benar-benar memberikan kebahagiaan pada anak dan keluarganya, selain itu juga ada dukungan dari tim medis dari Metro Klinik yang menurunkan team dongeng, sehingga memberikan ketenangan kepada anak menjelang di khitan, tujuannya mengurangi tingkat stress anak. Alhamdulillah acara berjalan aman dan lancar berkat dukungan semua pihak," kata Yayan.
Untuk diketahui, Yayasan Baraya Dalapan Lima, merupakan organisasi yang terbentuk sebagai komunitas alumni SMPN Cilimus lulusan tahun 1985. Yayasan ini menjadi sebuah wadah yang mengikat tali persaudaraan satu almamater dan satu tambah kelahiran, dimana dalam setiap kesempatan selalu menggelar kegiatan untuk mengobati rasa kangen.
Anggota yayasan Baraya 85 ini sudah tersebar di berbagai daerah. Dari kumpul kumpul para anggotanya, akhirnya disepakati untuk dapat membuat kegiatan yang memberikan arti dalam sebagian hidup dengan berkontribusi pada kegiatan sosial bagi masyarakat.