KUNINGAN - Sebuah foto tersebar di media sosial Facebook pada Kamis (09/09/2021) malam, memperlihatkan kejadian mengenaskan. Akun medsos FB atas nama Toto Bahtiar mengunggah foto tersebut, yang memperlihatkan seorang ibu muda tengah duduk di atas tikar.
Toto menambahkan kata-kata dalam foto unggahannya ini dengan mempertanyakan pelayanan rumah sakit terhadap pasiennya.
"Apakah pelayanan rumah sakit seperti ini sama pasien BPJS orang yg abis melahirkan di gletakin di lorong sperti ini dg alasan ruangannya buat cadangan yg mau masuk, " tulis Toto yang merupakan warga Kuningan Timur ini.
Dalam foto lainnya, terlihat seperti tangkapan layar dari percakapan Whatsapp yang menulis kata-kata dengan Bahasa Sunda (Bahasa Daerah Jawa Barat).
"Warga uing pake BPJS, tas lahiran di temptkeun di lorong, kurangajar, jaba teu dibere tempt tidur (warga saya menggunakan BPJS, habis melahirkan ditempatkan di lorong (RS), kurang ajar, dan tidak diberi tempat tidur), " demikian tertulis dalam foto screenshot tersebut.
Saat dihubungi Kuningan Religi, keluarga pasien, Nana, warga Desa Tanjungkerta, Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan, membenarkan kondisi pasien memang seperti dalam foto yang diunggah di FB tersebut.
"Iya Kang, kalau tidak percaya silakan datang saja ke sini. Saya mah ngenes, tapi diaturnya begini sama rumah sakit ya kami belum bisa berkomentar banyak, " sebut Nana yang juga Kakek dari pasien tersebut.
Nana menyebutkan sebuah nama Rumah Sakit swasta yang ada di Jalan RE Martadinata, dekat Perumahan Ciporang ini, adalah lokasi pasien mendapat perawatan.
PMB FAHUTAN UNIKU KLIK DI SINI
![]() |
Kampus Fahutan Uniku |
"Awalnya pasien atas nama Fia Oktelia Dewi yang berdomisili di Desa Tanjungkerta ini masuk RS untuk melahirkan pada Rabu malam. Pada Kamis, pukul 02:00 WIB tadi melahirkan dan kata pihak RS pada Kamis siang Ibu bayi sudah boleh pulang, " terangnya.
Yang jadi permasalahan, imbuhnya, si Ibu ini tidak bisa pulang begitu saja. Selain masih lemah paska melahirkan, bayinya pun belum bisa pulang karena masih harus dirawat.
"Bayinya masih harus dirawat, tapi ibunya sudah boleh pulang. Tapi kan bayi itu butuh ASI, kalau ibunya pulang bagaimana?, " ujarnya.
Makanya si Ibu bayi ini akhirnya memutuskan untuk tetap berada di RS. Dan dari pihak RS, sebut Nana, memperbolehkan tetap di RS namun tidak untuk berada di ruangan.
"Dengan alasan ruangan dipersiapkan untuk pasien lain, Ibu bayi ini dipersilahkan nunggu di lorong. Tanpa diberi tempat tidur, " kata Nana lagi.
Akhirnya, hingga Kamis malam, Nana bersama anggota keluarga pasien lainnya hanya pasrah menunggu pasien di dalam lorong RS tersebut.
Terpisah, salah seorang pejabat Rumah Sakit tersebut, saat dihubungi kuninganreligi.com, Kamis malam, mengaku baru tahu adanya kondisi pasien seperti itu dari media sosial dan dari percakapan aplikasi seluler miliknya.
"Malam ini kami akan mengecek dulu, nanti kondisinya seperti apa akan Saya kabarkan lagi, " jawabnya singkat dengan menyebut belum bisa memberi komentar apapun.
(Nars)