Selain Posisi Proning, Ini yang Disarankan Dokter untuk Membantu Pasien Covid-19 Sesak Akibat Kekurangan Oksigen - Kuningan Religi

Breaking



Sabtu, 03 Juli 2021

Selain Posisi Proning, Ini yang Disarankan Dokter untuk Membantu Pasien Covid-19 Sesak Akibat Kekurangan Oksigen

Posisi Proning dianggap bisa tingkatkan kadar oksigen dalam tubuh pasien Covid-19 (foto: kawalcovid19.id)


KUNINGAN - Meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Kuningan membuat permintaan terhadap gas medis (oksigen) dalam tabung juga ikut bergeser naik. Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan dan Satgas Covid-19 Kuningan membenarkan adanya kenaikan permintaan gas medis (oksigen) untuk penanganan pasien Covid.


"Kenaikannya baru 20-30 persen, namun masih dalam kondisi aman. Stok kita masih aman untuk tiga hari ke depan, dan selalu dapat prioritas dari penyedia alkes di Cirebon, karena kita RS rujukan untuk pasien Covid-19," terang Direktur RSUD'45 Kuningan, dr Deki Syaifullah pada kuninganreligi.com Jum'at (02/07/2021) malam.

Lalu, bagaimana caranya untuk penanganan terhadap pasien Covid-19 yang mengalami sesak, di saat gas medis tidak tersedia?

Di beberapa unggahan media sosial saat ini sedang viral petunjuk alternatif guna pertolongan pertama pada pasien Covid-19 yang mengalami sesak, tanpa bantuan gas medis.

Pertolongan pertama untuk membantu asupan oksigen pada tubuh pasien Covid-19 ini bernama Proning. Proning merupakan teknik yang disepakati secara medis untuk membantu meningkatkan kadar oksigen tanpa bantuan gas medis.


Narasumber kuninganreligi.com, dr Maria Goreti Novita Dewi Agung Rianti, Sabtu (03/07/2021) membenarkan bahwa metode Proning adalah salah satu metode yang bisa membantu pasien sesak untuk meningkatkan kadar oksigen (saturasi oksigen) dalam tubuh.

"Untuk membantu menolong pasien terkonfirmasi Covid-19 yang mengalami sesak bisa dibantu dengan melakukan posisi tidur tengkurap, posisi pronasi atau biasa disebut proning position," terang dokter wanita yang juga sedang menjalani isolasi mandiri ini.

Posisi Proning, imbuhnya dibagi menjadi beberapa bagian, yang tiap posisinya dilakukan selama waktu 30 menit. 

Posisi pertama, pasien tidur telungkup/tengkurap dengan menggunakan 3 buah bantal.

"Bantal pertama menyangga dada dan leher, bantal kedua di bagian perut bawah, dan bantal ketiga di pergelangan kaki," terangnya lagi.

Posisi pertama ini dilakukan selama 30 menit, kemudian dilanjutkan pada posisi kedua yang juga dilakukan dalam waktu 30 menit. Untuk posisi kedua ini, pasien tidur miring menghadap ke kiri dan ke kanan.

"Tetap menggunakan 3 buah bantal, bantal pertama jadi penyangga kepala, bantal kedua di daerah pinggang dan bantal ketiga kita apit di sela-sela paha," jelasnya.

dr Maria Goreti, Nakes di Puskesmas Windusengkahan, Kecamatan Kuningan


Setelahnya, posisi berikutnya, adalah tidur dengan setengah duduk, punggung dan leher disanggah bantal tadi.

"Posisi yang dijelaskan tadi, bisa meningkatkan oksigen dan mengurangi sesak pada pasien," ucap Maria.

Selain memraktekkan posisi Proning ini, untuk menambah kadar oksigen dalam darah, diperlukan perbaikan pola hidup di lingkungan.

PMB FAHUTAN UNIKU KLIK DI SINI

Kampus Fahutan Uniku

"Di antaranya adalah dengan membuat sirkulasi udara yang baik di ruangan tempat tinggal kita. Supaya kadar oksigen dalam tubuh baik, dibuka ventilasi udara dari jendela misalnya," ungkapnya.

Lalu, masih kata Maria, untuk membuka rongga dada agar oksigen dapat masuk dengan cukup ke dalam tubuh adalah dengan rutin berolahraga.


"Lalu kita jangan merokok, bagi pecandu rokok disarankan segera berhenti merokok. Kemudian, perbanyak pepohonan hijau di sekitar kita, karena pohon adalah penghasil oksigen," ujar Maria.

Yang terakhir, adalah konsumsi makanan yang mengandung zat besi atau suplemen untuk mengikat oksigen dalam darah. (Nars)