Perwakilan Ratusan Driver Ojol di Kuningan Tantang DPRD - Kuningan Religi

Breaking



Senin, 02 Desember 2019

Perwakilan Ratusan Driver Ojol di Kuningan Tantang DPRD



KUNINGAN - Puluhan perwakilan dari Forum Bersama Transportasi Online Kuningan (FBTOK), menuntut DPRD Kuningan memutuskan langsung apa yang mereka tuntutkan dalam audiensinya, Senin (02/12/2019), di Ruang Sidang Utama DPRD Kuningan.

Ketua FBTOK, Paulus Suparman, dalam pernyataannya mengatakan audiensi hari ini timbul untuk menyikapi adanya aksi serupa yang dilakukan para sopir angkutan konvensional beberapa hari lalu.



Pihaknya membacakan beberapa tuntutan dalam audiensi itu, dan menunggu jawabannya langsung hari ini. Juga pihaknya memberikan waktu 2x24 jam agar jawaban DPRD bisa dilaksanakan oleh pihak terkait.

"Seharusnya kami hadir 750 orang hari ini, namun kami masih meredam diri dan memilih metode audiensi dengan hanya diwakili 50 orang,"  jelasnya.

Namun, pihaknya mengaku sangat menyayangkan terkait tanggapan DPRD pada tuntutan sopir angkutan umum konvensional beberapa waktu lalu itu.

"Dari pemberitaan salah satu media online yang kami baca, kenapa dengan mudahnya DPRD langsung menyetujui semua tuntutan mereka tanpa lebih dulu mendengar argumen dari pihak lain, " tegasnya.

Seharusnya DPRD, ujarnya, mendengarkan juga masukan dari driver online.

"Setelah ada ungkapan persetujuan DPRD pada tuntutan sopir angkot itu jadi timbul kekhawatiran adanya gesekan antara ojol dengan angkot di lapangan, dan ini sudah terbukti, " Imbuhnya.


Beberapa gesekan di lapangan timbul karena para sopir angkot menganggap tuntutan mereka sudah disetujui.

"Padahal coba disurvei, pasti banyak warga Kuningan yang setuju dengan adanya ojol. Kuningan memang sudah sangat membutuhkan kehadiran ojol, " tukasnya.

Audiensi para driver ojol hari ini disebut-sebut mewakili 15 komunitas, 400 driver angkutan online roda empat, dan 700 driver angkutan online roda dua. Nampak menerima aspirasi mereka, Wakil Ketua DPRD Kuningan, H Dede Ismail, anggota DPRD, Dede Sudrajat dan Sri Laelasari, serta Kadishub Kuningan, Deni Hamdani.(Nars)