Kabag Perekonomian Ingatkan Pelaku Usaha untuk Tinggalkan Pemakaian Gas Melon - Kuningan Religi

Breaking



Rabu, 07 Agustus 2019

Kabag Perekonomian Ingatkan Pelaku Usaha untuk Tinggalkan Pemakaian Gas Melon


KUNINGAN (KR).- Kepala Bagian Perekonomian Setda Kuningan, Toto Toharudin, mengingatkan para pelau usaha yang menggunakan gas LPG agar meninggalkan pemakaian Gas LPG Tabung 3Kg, dan beralih ke ukuran tabung yang lebih besar, 12Kg misalnya.

Himbauan tersebut diungkapkannya saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) bersama pihak Hiswana Migas dan Pertamina, Selasa (06/08/2019) kemarin.

Dalam sidak yang dilakukannya, Tim sudah melihat beberapa pelaku usaha sudah mulai mengurangi pemakaian tabung Gas 3Kg (Gas Melon).



“Dulu kan mereka ada sekitar 15 tabung gas, sekarang hanya ditemukan 7 tabung gas LPG 3 Kg ditambah 1 tabung gas LPG 12 Kg, ya ada peningkatan lah. Minimal mereka sudah berusaha,” ujar Kabag Perekonomian Setda Kuningan Toto Toharudin saat melakukan sidak di salah satu pengusaha bakso di wilayah Bandorasa.

Sebelumnya, Tim menyusuri lokasi – lokasi pengusaha yang diperkirakan masih bandel menggunakan gas LPG 3 Kg. 

Seperti terlihat di sebuah pabrik tahu di desa Jalaksana, saat sidak, ternyata pelaku usaha sudah tidak menggunakan lagi gas bersubsidi. Dan beralih menggunakan gas 12 Kg. 

Pemilik usaha, Wiwik (50), mengaku dirinya sudah trauma menggunakan tabung Gas 3Kg, karena ketakutan berurusan dengan hukum. 

“Saya trauma kena sidak, makanya saya ganti tabung gasnya, mau tidak mau, meskipun berat dibandingkan menggunakan tabung gas yang 3 Kg,” jelasnya. 

Dulu, aku Wiwik, saat dirinya menggunakan gas 3 Kg, dalam sehari bisa menggunakan sebanyak 12 tabung gas. Sedangkan saat ini, dengan Gas 12 Kg dia hanya menggunakan sebanyak 3 tabung gas dalam sehari. 

“Ya kalau dibandingkan harga selisihnya cukup banyak. Tapi kalau gas yang 3 Kg dulu susah didapat, sedangkan yang sekarang lebih mudah didapat untuk yang tabung gas 12 Kg,” katanya. 

Usai melakukan sidak pada para pengusaha tersebut, Tim bergerak ke arah perbatasan Kuningan Utara. Di sana, Tim menemukan beberapa pengecer kesulitan mendapatkan barang khususnya tabung gas bersubsidi 3 Kg. Bahkan jika ada barang tersebut didapatkan dari wilayah cirebon. 

Kabag Perekonomian Setda Kuningan, Toto Toharudin menyebutkan bahwa sidak yang dilakukannya adalah untuk memastikan ketersediaan gas di masyarakat. Sekaligus melakukan pemetaan penyebaran gas di masyarakat. 



“Ternyata di daerah perbatasan masih dibutuhkan pembukaan pangkalan baru. Dan agen baru untuk mengisi pangkalan – pangkalan yang ada di daerah perbatasan,” kata Toto.

Dirinya tidak menyetujui ketika adanya pasokan gas dari luar daerah. Sebagai pengendali gas di kuningan, sebenernya jumlah tabung gas sendiri sudah ideal, tinggal penempatan pangkalan saja yang harus kembali ditata. (Nars)