KUNINGAN - Kejuaraan Nasional Silat Kuningan Open kembali digelar di Kabupaten Kuningan untuk yang kedua kalinya. Mulai besok, Sabtu (17/11/2018), sebanyak 850 pesilat dari berbagai penjuru nusantara dari perwakilan perguruan silat, klub, sekolah, perguruan tinggi dan daerah bakal unjuk kebolehan di GOR Ewangga Kuningan.
Mereka akan memperebutkan piala bergilir Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia pada Kuningan Open II yang rencananya akan digelar hingga 20 November 2018 mendatang.
Membludaknya peserta di kejuaraan silat tahun ini, menurut Ketua Panitia Pelaksana, Iyan Irwandi, S.IP., tidak disangkanya sebelumnya. Untuk Kuningan Open II ini, ungkap Iyan, pesertanya melebihi target yang diharapkan atau dua kali lipat lebih dari peserta kejuaraan serupa di tahun sebelumnya.
Para pesilat yang sebagian besar berasal dari tujuh provinsi tersebut, imbuhnya, akan turun di tiga kategori pertandingan kumite berdasarkan usia. Yakni, usia 9-12 tahun atau usia dini (kelas A-G putra & putri), usia 13-16 tahun atau remaja (kelas A-I putra & putri) serta usia 17-25 tahun atau dewasa (A-F putra & putri).
" PBSS Kuningan selaku penyelenggara, harus bekerja ekstra keras agar dalam pelaksanaan kejuaraan silat yang melibatkan wasit & juri Pengurus Daerah (Pengda) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Barat dibantu wasit & juri Pengurus Cabang (Pengcab) IPSI Kuningan dapat berjalan lancar sesuai harapan, " jelas Iyan, Jum'at (16/11/2018).
Pihaknya mengaku akan berusaha maksimal agar kejuaraan nasional silat kali ini, bisa benar-benar sukses dalam sisi penyelenggaraannya. Sehingga dalam proses penilaian tiap babaknya pun, tidak dilakukan manual. Melainkan menggunakan penilaian digital dengan melibatkan beberapa teknisi tim IT yang sudah berpengalaman.
Disinggung tujuan kejuaraan silat, ketua PBSS Kuningan menerangkan, selain mencari bibit-bibit atlet berpotensi, meminimalisir kenakalan remaja, membentuk pesilat berkarakter, mempasilitasi pelaksanaan kejuaraan silat agar tiap perguruan silat, klub, sekolah dan perguruan tinggi memiliki target prestasi, juga merupakan bentuk dukungan nyata untuk menjadikan Kuningan sebagai Kabupaten Silat sesuai keinginan Bupati Kuningan, H. Acep Purnama. (Nars)