Ketua DEEP Kuningan, Oon Mujahidin |
KUNINGAN - Ketua Democracy Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Kabupaten Kuningan, Oon Mujahidin, menanggapi ramainya informasi pengunduran diri Kepala Desa Kalimanggiskulon di media. Menurut informasi terakhir, Kades Kalimanggiskulon ini mencabut pernyataan pengunduran dirinya dari jabatan Kades setelah bertemu dengan Bupati Kuningan, Acep Purnama, pada Sabtu malam tadi.
"Kemunculan surat pengunduran diri Kades Kalimanggiskulon menjadi bukti bahwa para pengusaha ikut andil dalam pesta demokrasi di tingkat desa, " ujar Om Pecoy, sapaannya, kepada kuninganreligi.com, Ahad (23/1).
Walaupun pada akhirnya Kades tersebut tidak jadi mundur, namun surat pengunduran dirinya sudah tersebar di masyarakat dan ini memunculkan preseden tidak baik dalam kehidupan demokrasi di masyarakat.
Menurut informasi yang disebut di media massa, pengunduran diri Kades Kalimanggiskulon ini diduga karena adanya permasalahan dengan pihak ketiga yang mendanai saat dirinya maju di Pilkades Bulan Nopember 2021 lalu. Saat masalah timbul, Kades Kalimanggiskulon, Wahidi, malah membuat keputusan untuk mundur dari jabatan kepala desa.
Baca berita:
Hal ini dibenarkan Wahidi saat bertemu Bupati, yang mengakui bahwa Surat Pengunduran Diri tersebut dibuat karena kealfaannya.
"Kuwu Kalimanggiskulon ternyata tidak benar-benar bisa menyelesaikan permasalah pribadinya dengan pihak ketiga, malah ini selesai setelah dimediasi oleh Camat dan Bupati, " tandas Pecoy.
Ia juga menyindir sikap kepala desa yang tiba-tiba memutuskan mundur hanya gara-gara masalah yang dialami pribadinya.
"Bagaimana mau mengurusi masyarakat dalam pembangunan, kesejahteraan, sementara dirinya tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, " ketusnya.
Menurut Ketua DEEP Kuningan ini, seorang leader harus siap dengan segala resiko.
Baca juga:
DEEP Kuningan, malah menduga kasus yang dialami Kades Kalimanggiskulon ini bisa saja terjadi di beberapa desa yang telah pada tahun lalu melaksanakan Pilkades dan pastinya sudah ada kontrak politik dengan pihak-pihak lainnya.
"Kami dari DEEP berharap, kepada para kepala desa dari hasil pesta demokrasi / Pilkades mampu menyelesaikan masalah pribadinya. Jangan sampai hal-hal seperti ini terjadi di desa-desa yang lain, " ujarnya.
Pecoy melihat ada satu hal yang ironis dalam kasus Kades Kalimanggiskulon ini.
"Dalam kasus ini Kami lihat ada ironis dimana demokrasi tak menjujung nilai-nilai demokrasinya, " pungkasnya.
Untuk diketahui pada Sabtu (22/1) kemarin di Kabupaten Kuningan heboh informasi pengunduran diri Kades Kalimanggiskulon, Wahidi, yang diduga karena adanya masalah dengan pihak ketiga.
Wahidi akhirnya mencabut surat pengunduran diri yang dibuatnya setelah ada pertemuan dirinya bersama pihak ketiga yang dimediasi Camat Kalimanggis dan Bupati Kuningan. Dalam hal surat pengunduran dirinya, Kades Wahidi mengaku telah melakukan kealfaan.
Terpisah Bupati Kuningan, Acep Purnama, berharap masyarakat Kalimanggiskulon bisa memberikan support kepada Kades Wahidi untuk dapat melanjutkan roda pembangunan enam tahun ke depan. (Nars)