KUNINGAN - Seorang Kiai yang juga Ketua MWCNU Mandirancan, Kiai Jaenal Aripin, mengaku jadi korban pelemparan batu oleh orang yang dikenalnya. Insiden pelemparan batu tersebut terjadi pada Jum'at, 22 Oktober 2021 lalu saat korban usai menghadiri upacara Hari Santri Nasional (HSN) tingkat kecamatan Mandirancan.
Saat dihubungi kuninganreligi.com, Rabu (27/10), korban Jaenal Aripin membenarkan bahwa ketika dirinya usai mengikuti upacara HSN pekan lalu, Ia mendapat laporan dari warga bahwa ada ribut-ribut di sekitar tetangganya. Lalu korban pun menghampirinya.
Rupanya pelaku, yang diketahui bernama Sobari, sedang marah-marah tidak karuan. Kemudian korban mencoba menenangkan pelaku
"Saat Saya mencoba menenangkan pelaku, Saya tiba-tiba dilempar batu tepat ke kepala saya, hingga berdarah, " ujarnya.
Atas insiden tersebut korban kemudian dibawa ke Puskesmas Linggarjati dan mendapat tindakan dengan dijahit di bagian luka beberapa jahitan.
"Saya ingin pihak keluarga bisa mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan Sobari ini. Karena pelaku ini bisa dikatakan sedikit gangguan jiwa, namun masih bisa berkomunikasi, " terangnya.
Sementara, Ketua Komisi Fatwa MUI Kuningan yang juga Sekretaris PCNU Kuningan, Kiai Aang Asy'ari memberikan komentar bahwa pihaknya akan mengawal insiden pelemparan batu terhadap Ketua MWCNU Mandirancan yang juga anggota Da'i Kamtibmas Polsek Mandirancan ini.
"Kami mohon kepada aparat yang berwajib agar insiden ini mendapatkan perhatian dan tindakan. Karena insinden ini bukan yang pertama kalinya namun sudah berulang-ulang dengan merusak, membahayakan, dan mengganggu keamanan warga sekitar, " papar Kiai Aang.
Kiai Jenal ini, katanya, adalah pengurus MWCNU Kecamatan Mandirancan yang memang aktif turun di masyarakat. (Nars)