KUNINGAN - Warga Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Atang, lagi-lagi berurusan dengan Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy. Usai digelar Paripurna KUA PPAS di DPRD Kuningan, Jum'at (03/09/2021) sekira pukul 11:00 WIB, Atang mendatangi ruang kerja Nuzul Rachdy dan langsung terlibat adu mulut dengan Zul.
Dalam peristiwa adu mulut itu terlihat, dengan nada tinggi, Atang mempermasalahkan sebuah tangkapan layar percakapan aplikasi whatsapp yang diduga ditulis Ketua DPRD Kuningan.
Dalam percakapan aplikasi whatsapp yang diduga ditulis Nuzul Rachdy itu, tertulis kata-kata terkait adanya perjuangan pihak tertentu yang akhirnya membatalkan kunjungan Presiden Jokowi ke Ponpes Hunul Khotimah yang dialihkan ke Pontren Miftahul Janah Ciloa yang disebutkan bermazhab sama dengan si penulis.
Atas tulisan di percakapan whatsapp ini, Atang mengaku keberatan dan mempermasalahkannya.
"Ini akidah, saya keberatan, ayo baca WA nya bareng, " ujar Atang dengan nada tinggi.
Emosi Atang sempat akan diamankan salah seorang Satpam DPRD, namun Nuzul mempersilakan Atang menyampaikan unek-uneknya terlebih dulu.
"Silakan keberatannya sebelah mana, kalau keberatan dan Saya dianggap melanggar hukum silakan laporkan, " jawab Zul.
Namun Atang malah balik menyerang dengan kata-kata bahwa bermaksud klarifikasi terlebih dulu pada yang bersangkutan.
Atang mengatakan lagi bahwa ruangan di DPRD itu adalah rumah rakyat dan Ia berhak ada di sana.
"Saya tanya tujuannya (menulis kata-kata di whatsapp) itu apa? Ini akidah, " kata Atang lagi.
PMB FAHUTAN UNIKU KLIK DI SINI
![]() |
Kampus Fahutan Uniku |
Pertanyaan Atang dijawab Zul bahwa Ia tidak memiliki tujuan apa-apa (dengan tulisan tersebut).
"Saya WA ke group Saya ke kader Saya, apa salah Saya, " sebutnya.
Cekcok Atang vs Ketua DPRD ini, mengundang semua pimpinan DPRD Kuningan hadir datang ke ruangan itu.
Para Wakil Ketua DPRD, Dede Ismail, Ujang Kosasih, Kokom Komariyah, bahkan Sekwan Nurdijanto dan Kabag Persidangan Deden pun ikut hadir melihat aksi kemarahan Atang ini. Hadir juga, Ketua BK, Toto Taufikurohman.
Dede Ismail mencoba menengahi cekcok Atang dengan Nuzul. Ia meminta Atang untuk tenang dan menjelaskan maksud kedatangannya secara jelas.
Atang mengakui Ia sebelumnya telah mengirim whatsapp ke Nuzul Rachdy mempertanyakan maksud tulisannya itu. Namun Zul ternyata tidak meresponnya, dengan alasan sedang memimpin Sidang Paripurna.
Karena tidak direspon itulah, kemudian Atang mengontrog ruangan Nuzul Rachdy dan mencak-mencak, karena tidak merasa dihargai.
Karena Zul beralasan ada kegiatan lagi, akhirnya Atang "disuruh" keluar meninggalkan ruangan dan gedung dewan.
Saat keluar gedung dewan dengan dibopong Satpam, Atang tetap bersikeras akan mempermasalahkan hal itu. Ia berjanji akan datang lagi dengan aksi yang akan digelarnya.
Dalam cekcok itu, Atang dan Zul juga sempat melontarkan kata-kata akan saling lapor jika permasalahan tidak selesai. (Nars)