KUNINGAN - Bupati Kuningan, H Acep Purnama, menyambut baik digelarnya Aksi Solidaritas Kemanusiaan Peduli Palestina yang digelar Forum Masyarakat Peduli Kemanusiaan Kuningan, pada Jum'at (28/05/2021), di Halaman Masjid Syiarul Islam Kuningan.
Meski massa aksi dari berbagai komponen organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat umum ini berjumlah ratusan, Bupati tetap menghimbau warga agar mematuhi protokol kesehatan.
Dalam aksi tersebut, panitia melakukan penggalangan dana kemanusiaan yang akan disumbangkan langsung ke Negara Palestina.
Jika dalam pemberitaan sebelumnya disebutkan warga Kuningan berhasil mengumpulkan sejumlah Rp 91,87 juta untuk disumbang ke Palestina. Ternyata, pada saat-saat terakhir aksi, sumbangan terus bertambah.
Tak hanya warga yang berkumpul, beberapa SKPD dan Lembaga Pemerintahan di Lingkup Pemkab Kuningan pun ikut memberikan sumbangan. Alhasil, sumbangan untuk kemanusiaan peduli Palestina ini di akhir acara melebihi angka Rp 100 juta (Rp 101.038.500,-).
PMB FAHUTAN UNIKU KLIK DI SINI
![]() |
Kampus Fahutan Uniku |
Aksi yang digelar sekira 2 jam selepas Sholat Jum'at ini diapresiasi Bupati Kuningan. Menurut Bupati Acep, UUD 1945 telah mengamanatkan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
"Bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa. Dan Indonesia memiliki prinsip untuk ikut serta menjaga ketertiban dunia, " ujarnya di depan ratusan massa aksi.
Sejalan dengan keterangan Ketua MUI Kuningan, Bupati Acep juga menceritakan sejarah kemerdekaan Indonesia yang mendapat dukungan penuh dari Negara Palestina.
"Maka sudah sewajibnya kita juga dituntut untuk peduli mendukung kemerdekaan mereka. Bahkan di saat Indonesia merdeka, ada salah seorang saudagar Palestina yang memberikan sumbangan besar pada Indonesia, namanya Muhammad Ali Taher di tahun 1944," paparnya.
Selain itu, kita doakan agar Palestina segera medeka dan Israel diberikan kesadaran untuk tidak melakukan penjajahan lagi.
"Mudah-mudahan aksi kita di sini bisa menggema dan jadi perhatian seluruh bangsa-bangsa di dunia. Bahwa tidak ada alasan lagi untuk melakukan kekejaman dan penjajahan pada bangsa manapun," tandas Acep lagi.
Ia mengutip pernyataan Ir Soekarno pada jaman itu, bahwa selama kemerdekaan belum diberikan kepada Palestina dari penjajahan Israel, maka Indonesia akan tetap berdiri untuk menentang Israel.
Terpantau, aksi tersebut dibuka dengan orasi dari Korlap Aksi, H Andi Budiman Marzuki. Ia mengajak warga Kuningan untuk bersatu mengecam serangan Israel ke Palestina dan ikut membantu menyumbangkan harta dan doanya bagi meringankan penderitaan warga Palestina.
"Persoalan Palestina bukan hanya persoalan ummat Islam, tapi persoalan Palestina adalah juga persoalan kemanusiaan yang harus disikapi oleh seluruh ummat manusia di bumi ini," tandas Korlap Aksi, H Andi Budiman dalam orasinya.
Warga Kuningan yang merupakan bagian dari warga Indonesia, imbuhnya, harus memegang teguh Undang-Undang Dasar 1945, dimana dalam pembukaannya tercantum kalimat Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
Sementara, Ketua DKM Syiarul Islam Kuningan, KH Yayan Sofyan, membenarkan bahwa permasalahan Palestina adalah permasalahan kemanusiaan.
"Kali ini kita semua berempati pada penderitaan kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Air mata Palestina adalah air mata kita semua, darah Palestina adalah darah kita juga," ungkap Yayan.
Untuk peduli pada penderitaan warga Palestina, katanya, dari hasil infak Sholat Jumat di masjid Syiarul Islam hari ini semuanya akan disumbangkan melalui panitia agar bisa disalurkan.
Di lain pihak, Ketua MUI Kuningan, KH Dodo Syahida, menyatakan bahwa untuk peduli pada penderitaan warga Palestina cukup jadi manusia. Kalau merasa manusia, pasti dapat merasakan penderitaan manusia lainnya, tidak peduli perbedaan wilayah.
"Saya pernah menerima kunjungan 8 kali tokoh agama dari Palestina. Mereka semua menceritakan penderitaan atas kekejaman Israel, " ujarnya.
Dikatakannya, Indonesia dan Palestina adalah dua negara yang tidak bisa dipisahkan. Apa yang dirasakan Palestina harus dirasakan juga oleh Indonesia.
"Pada jaman kemerdekaan Indonesia, Negara Palestina lah yang pertama kali mengakui kedaulatan Indonesia. Maka jangan ada lagi yang mengatakan urusan Palestina bukan urusan kita. Kita harus ingat sejarah itu, " papar KH Dodo.
Terakhir, Ketua FKUB Kuningan, KH Achidin Noor, menambahkan bahwa untuk peduli pada penderitaan Palestina tidak hanya cukup jadi seorang Muslim, tapi merasa diri sebagai manusia.
"Iya buktinya di sini bersama kita beberapa perwakilan tokoh agama lain pun ikut mengecam serangan Israel ke Palestina dan peduli pada penderitaan warga Palestina," ucap Achidin.
Aksi seratusan massa dari berbagai komponen ini dipantau juga oleh aparat keamanan dari kepolisian Resor Kuningan, TNI dari Kodim 0615/Kuningan dan Satpol PP Kuningan.
Aksi berakhir saat berkumandang adzan Ashar, dan massa membubarkan diri secara tertib. (Nars)